Indovoices.com-Sekolah dan kampus di Irlandia mulai, Jumat, 13 Maret 2020 diliburkan sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di negara itu. Keputusan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar pada Kamis, 12 Maret 2020.
Upaya mencegah penyebaran virus COVID-19 juga telah memaksa acara budaya dan pertemuan publik dibatalkan setidaknya hingga 29 Maret mendatang. Varadkar mengatakan meski Irlandia belum merasakan dampak besar pandemik COVID-19, Irlandia akan mengerahkan segala upaya dan tindakan yang tepat untuk menangkal virus mematikan itu.
“Kami sedang membuat peraturan agar siapa pun yang masuk wilayah Irlandia, baik melalui jalur laut dan udara akan mendapat informasi yang detil dan segera mengisolasi mereka yang menunjukkan gejala (virus Corona),” kata Varadkar.
Menurut Varadkar, transportasi umum dan toko-toko akan tetap beroperasi, namun untuk para pekerja diharapkan bisa bekerja dari rumah guna mengurangi kerumunan dan interaksi sosial demi menghindari wabah mematikan itu.
“Mungkin saja ada tambahan kasus (virus corona) karena semua orang bisa terjangkit, bahkan kita harus bersiap menghadapi jatuhnya korban. Meski virus telah menyebar cepat di hampir seluruh dunia, itu masih bisa dikendalikan. Bisa dilakukan tes sejak dini, perawatan intensif hingga pemberian vaksin,” kata Varadkar.
Hingga Rabu, 11 Maret 2020, Irlandia telah mencatat satu korban meninggal dan 43 pasien kasus virus Corona. Di wilayah Irlandia selatan, ada 18 pasien yang dikonfirmasi positif virus COVID-19. Varadkar meyakinkan otoritas di Irlandia Utara dan Inggris akan berdiskusi mengenai strategi yang tepat untuk mengendalikan wabah ini.
Upaya serupa juga dilakukan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersama pemerintahannya. Ia juga telah mengadakan pertemuan darurat “COBRA” pada Kamis, 12 Maret 2020 waktu setempat untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang pengendalian wabah virus corona di negaranya. (msn)