“Jangan tanyakan apa yang negara sudah berikan kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang sudah kamu berikan untuk negara”
Mungkin ungkapan dari Bung John F Kennedy yang melegenda inilah yang membakar semangat seniman asal Bali, Nyoman Nuarta untuk merampungkan pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa disingkat GWK.
Bayangkan kegigihan dan kesabaran seorang Nyoman Nuarta membuat patung ini, 28 tahun sudah sejak ide ini muncul, barulah tahun ini membuahkan hasil, patung GWK sudah tampak bentuk aslinya.
Selama itu, pasti banyak kendala dalam tantangan yang dihadapi oleh Nyoman Nuarta. Dan tantangan terberat tentu saja adalah dirinya sendiri. Andaikata Nyoman Nuarta tidak memiliki kesabaran yang extra, niscaya patung ini tidak akan bisa kita nikmati.
“Dulu waktu awal-awal saya diprotes habis-habisan hampir setiap hari, ada pro kontra tentang patung ini”.
Tapi ya kita berjalan dengan apa yang kita yakini, dengan pemikiran ilmiah, rasional. Saya punya keyakinan ini benar, dengan pertimbangan intelektual dan seni tentunya. Karena patung ini melibatkan seni, teknologi, sains”.
Nyoman Nuarta-kompas.com
Saya malah teringat 23 tahun yang lalu saat saya masih sekolah SMP di kampung. Saat itu saya lagi senang-senangnya memelihara burung. Ini burung bener lho ya, bukan burung yang ikut mati kalau sang empunya mati…He..He.
Saat itu saya memiliki beberapa ekor burung yang saya pelihara sejak masih bayi dan belum memiliki bulu. Saat itu populasi burung masih sangat banyak di kampung saya Gunung Kidul, Yogjakarta. Sehingga tidaklah sulit mendapatkan burung, begitu ada pohon rindang, hampir pasti ada susuh manuk (Sarang burung) nya.
Saat itu dari mulai bangun pagi, berangkat sekolah, pulang sekolah hingga sebelum tidur yang saya pikirkan hanyalah burung saya. Tibalah saat burung saya beranjak remaja dan mulai membutuhkan sangkar yang lebih besar. Muncullah ide saya untuk membuat sangkar burung.
Kuambil buluh sebatang, kupotong sama panjang. Ku ambil dan ku timbang dengan benang, kujadikan sangar burung, begitulah kira-kira. Plis tidak usah sambil nyanyi yah..
Ternyata membuat sangkar burung tidak mudah dan njelimet terutama saat menguliti bambu agar rapi dan membuat lubang untuk jari-jari bambu ditempatkan. Butuh kesabaran extra karena musti presisi dan sama panjang. Jika tak fokus dan kurang perhitungan saat mengukur bambu dan jarak antar lubang, bisa-bisa sangkar miring-miring da tidak siku.
Karena kurangnya kesabaran, akhirnya saya frustasi sendiri dan sangkar burung yang saya idam-idamkan pun mangkrak. Saya putuskan untuk beli sangkar yang sudah jadi di pasar Wonosari…
Inilah gambaran sebagian dari kita, tidak sabar, tidak telaten dan maunya instan. Saya yakin teman-teman pembacapun pernah menemui pengalaman serupa dengan yang saya alami.
Dan beruntunglah Nyoman Nuarta bukanlah saya yang mudah menyerah dengan keadaan. Sehingga meski membutuhkan waktu yang sangat lama, berkat kegigihan dan kesabarannya, patung GWK sebentar lagi akan berdiri megah.
Patung ini tinggal finishing dan pemasangan saja. Dan diperkirakan bulan Agustus nanti saat ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 73 Garuda Wisnu Kencana sudah kekar berdiri. Tentu saja ini akan menjadi kado spesial nan membanggakan bagi warga Bali khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Kabarnya, patung GWK ini akan memiliki tinggi sekitar 121 meter yang disinyalir mengalahkan Patung Liberty di New York. Sebagai bahan perbandingan, tinggi Monas di Jakarta adalah 132 meter. Itu artinya patung hanya 11 meter lebih rendah daripada Monas. Woww..emejing bukan!
Tahun lalu saat saya ke Bali tidak sempat mengunjungi taman GWK meski melewatinya saat ke arah Uluwatu. Tetapi saya berjanji akan kesana suatu saat nanti. Mulai saat ini saya akan mulai menabung agar bisa mengajak keluarga ke Bali untuk menyaksikan secara langsung karya luar biasa I Nyoman Nuarta ini. Apa para pembaca juga ingin kesana? Saya yakinnya iya!
Mudah-mudahan patung ini bisa mendongkrak pariwisata Bali. Dan yang tidak kalah penting, semoga patung ini tidak ditutup kain kafan karena pasti akan menghabiskan ribuan meter kain kafan…
Terimakasih, Nyoman Nuarta! Kesabaran dan kegigihanmu sungguh menginspirasi kami, menginspirasi Indonesia.
Selamat ke Bali, selamat menyaksikan patung Garuda Wisnu Kencana!
Sumber :
https://travel.kompas.com/read/2018/05/16/212000727/28-tahun-pembangunan-patung-gwk-di-bali