Indovoices.com-Jumlah pasien positif kasus virus corona (Covid-19) terus meningkat dari hari ke hari. Data terbaru, Selasa (7/4/2020), tercatat ada 2.491 kasus dengan jumlah pasien dirawat sebanyak 2.090, pasien meninggal 209, dan pasien sembuh 192.
Selain langkah penanggulangan yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintaah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, juga berperan aktif melakukan upaya pembatasan maupun penanganan dampak dari wabah virus corona.
Setiap pemerintah daerah masing-masing mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 dari APBD-nya. Anggaran daerah terbesar disumbang dari pemerintah provinsi di Pulau Jawa, mengingat APBD wilayah tersebut rata-rata lebih besar secara nasional.
Berikut perbandingan anggaran penanganan Covid-19 antara DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur:
1. Pemprov DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan pemerintah daerahnya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3,032 triliun untuk pencegahan wabah virus corona di wilayahnya.
Menurut mantan Mendikbud ini, anggaran ini bisa saja ditambah sesuai kebutuhan dengan melihat situasi dan kondisi di mana masa darurat berlaku sampai Mei 2020.
“Secara umum banyak dukungannya, jadi Bazis Baznas di Jakarta sekarang menerima banyak bantuan. Kami di DKI kita sudah mengalokasikan pada saat ini yang sudah dialokasikan sampai Mei sebesar Rp 3,032 triliun. Jadi per hari ini ada Rp 1,032 triliun ditambah Rp 2 triliun. Jadi sudah ada Rp 3 triliun yang dialokasikan Covid,” jelas Anies, Kamis (2/4/2020).
Selain realokasi anggaran yang sudah ada, Pemprov DKI masih menunggu dana bagi hasil dari pemerintah pusat sebesar Rp 5,1 triliun yang kemungkinan juga bisa dialihkan sebagai dana penanggulangan Covid-19.
“Saat ratas kami sampaikan ada dana bagi hasil yang perlu segera dieksekusi karena itu akan membantu. Piutang Kemenkeu ke Jakarta Rp 6,4 triliun jadi Rp 5,1 triliun. Ada dana bagi hasil tahun ini di kuartal kedua sebesar Rp 2,4 triliun kami harap itu bisa segera dicairkan,” terang Anies.
2. Pemprov Jawa Timur
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan kalau daerahnya mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 2,3 triliun. Menurut dia, dalam realokasi anggaran itu, ada beberapa pos pengeluaran yang terpaksa dipangkas.
“Dari realokasi anggaran dan refocusing anggaran di Pemprov Jatim terkumpul Rp 2,3 triliun untuk penanganan Covid-19, setara 6,8 persen anggaran APBD Jatim 2020,” kata Khofifah, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (3/4/2020).
Beberapa anggaran yang dipotong antara lain pos perjalanan dinas para pejabat Pemprov Jatim dan anggota DPRD Jatim. Selain penanganan Covid-19, anggaran tersebut juga digunakan untuk mengurangi dampak ekonomi dari wabah yang pertamakali ditemukan di Kota Wuhan China tersebut.
Selain melakukan realokasi anggaran, Khofifah juga meminta para bupati dan wali kota di Jawa Timur untuk melakukan hal yang sama agar penyebaran virus corona di provinsinya bisa dibatasi.
3. Pemprov Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menegaskan pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk penanggulangan virus corona di wilayahnya. Ganjar menyebut banyak anggaran belanja yang dipangkas dan dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Setelah kita kalkulasi rinci, (anggaran Pandemic Respon) kita butuh Rp 1,4 triliun minimal dan itu harus ada. Tidak boleh turun dari situ,” kata Ganjar dalam keterangannya, Minggu (29/3/2020).
Dia menjelaskan, anggaran sebesar itu tak semuanya diperuntukkan untuk penanganan langsung Covid-19. Sebagian dialihkan untuk jaring pengaman, khususnya bagi warga kurang mampu yang terdampak secara ekonomi dari virus corona.
Sebagai satu contoh, Pemprov Jateng akan memberikan bantuan langsung tunai untuk 1,8 juta warga yang belum terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan kelompok risiko rentan.
“Kita sedang menyiapkan seluruh skenario yang ada di Jawa Tengah. Terus kita minta untuk membicarakan secara detail dan kita sudah punya rancangannya,” katanya.
4. Pemprov Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), menyatakan pemerintah daerahnya menyiapkan anggaran sebesar Rp 16 triliun untuk mengatasi virus corona. Anggaran sebesar itu lebih banyak tersedot untuk mengurangi dampak ekonomi dari virus tersebut.
Selain itu, menurut dia, sebagian anggaran sebenarnya merupakan alokasi dari pemerintah pusat, sehingga tak seluruhnya berasal dari realokasi APBD Jawa Barat. Beberapa program yang dilakukan dalam rangka pengurangan dampak ekonomi antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) dan beberapa proyek padat karya yang melibatkan langsung masyarakat. (msn)