Unik memang Sandiaga Uno, kemana-mana kerjanya mengajak orang gabung OK OCE, bekas karyawan diajak gabung OK OCE, pedagang diajak gabung OK OCE, yang sudah punya usaha pun di ajak gabung OK OCE. Giliran sudah banyak anggota, bilangnya kewalahan dan ujung-ujungnya minta kucuran dana untuk menambah mentor atau pendamping di tiap kecamatan. Ini mah modus namanya…
OK OCE yang ditargetkan menciptakan 200.000 pengusaha dan lapangan kerja baru, jadinya malah cuma menciptakan mentor baru, pendamping baru, tukang cuap-cuap baru.
Jujur saja saya belum pernah mendengar cerita testimoni kesuksesan program ini kecuali hanya klaim dari Sandiaga yang katanya anggotanya semakin banyak. Belum pernah terdengar jebolan seminar OK OCE sukses buka usaha dan memiliki karyawan. Kalau pengusaha masuk OK OCE sih banyak.
Cerita teman saya cukuplah sebagai gambaran. Kena PHK karena gerai ritel tempat dia bekerja tutup tetapi tidak mau bergabung dengan OK OCE dan memilih banting setir menjadi pengemudi Ojol. Baginya pengemudi Ojol lebih menjanjikan dan penghasilannya bisa ditarget, tidak seperti OK OCE yang seminar mulu kaga dikasih modal…
Bukan itu saja, OK OCE mart dan 212 mart yang digadang-gadang sebagai tempat menampung hasil wirausaha peserta OK OCE pun juga dikabarkan banyak yang sudah tutup lantaran sepi pembeli.
Artinya apa? peran para mentor dan pendamping seminar OK OCE masih jauh panggang dari api dari kata berhasil. Para pendamping baru sukses merekrut anggota, belum sukses mencetak pengusaha.
Sehingga sangat aneh rasanya Sandiaga mengatakan ada usulan kenaikan insentif alias gaji para pendamping ini. Lha hasil kerjanya saja belum jelas kok sudah minta naik gaji, ini bagaimana logikanya?
“Kalau kami lihat nanti pendamping ini peran yang krusial. Ada usulan untuk menambah insentif kepada pendamping. Tetapi sebagian besar dari pendamping-pendamping ini, sudah memiliki usaha yang sudah jalan,”
“Pendamping OK OCE akan ditambah karena animo masyarakat tinggi untuk bergabung dengan OK OCE. Per hari ini, sudah ada 375 ribu. Kami prediksi, dua minggu akan tembus 40 ribu,”
Sandiaga Uno-JPNN
Saat ini pendamping OK OCE bisa membawa pulang gaji hingga 9 juta rupiah per bulan. Padahal pendamping ini bukanlah lulusan sarjana dan punya skil wirausaha, mereka hanyalah lulusan D3 dan tugasnya pun hanya mengumpulkan orang untuk seminar seperti yang diungkap oleh Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta, Irwandi :
“Ada, kriterianya minimal D3, lelakuan baik. Seperti biasa, KTP DKI. Pendamping itu bukan orang pinter hanya menjaring peserta. Memonitor, misalnya panggilan si anu kita mau pelatihan lagi,”
Dia bukan yang ngajar, hanya bidang administrasi. Dia ini oh di sana ada 30 peserta rumahnya di mana, alamatnya di sini, eh panggil besok pelatihan,”
Saya berharap DPRD tidak menyetujui jika benar kenaikan insentif ini dianggarkan Sandiaga dalam APBD perubahan nanti. Bukannya sirik, tetapi kalau kerjanya saja belum kelihatan, masak iya sih gaji dinaikin…
Nah kalau DPRD mau bikin pansus saya setuju. Jika memang ada yang tidak beres dalam program OK OCE ini dan hanya bikin boros anggaran, ya naikkan saja jadi angket, interpelasi kalau perlu pecat saja sekalian, 2019 ganti gubernur! Setuju tidak?
Selamat insentif tidak naik!