Indovoices.com- Jelang penghujung tahun, pemerintah bersama lintas kementerian/lembaga telah menyelesaikan berbagai program yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Tanpa terkecuali, program bidang kesehatan.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan rapat koordinasi sinkronisasi dan pengendalian dalam rangka evaluasi capaian program kebijakan bidang pelayanan kesehatan tahun 2015 sampai dengan triwulan III tahun 2019 di Hotel Sari Pasific, Jakarta.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto mengklaim capaian target RPJMN 2015-2019/ Quick Win dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagian besar indikator sudah berjalan on track.” Sebagian besar sudah tercapai, namun untuk indikator pemenuhan lima jenis tenaga kesehatan di Puskesmas masih perlu upaya keras,” ujarnya saat membuka rakor.
Lima jenis tenaga kesehatan yang dimaksud adalah tenaga kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan tenaga ahli teknologi laboratorium medik.
Menurut Agus, dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, pemerintah tidak hanya memperhatikan jumlah tetapi juga kualitas tenaga kesehatan. Selain itu, memastikan pemerataan distribusi hingga menjangkau daerah terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan daerah terpencil perbatasan dan kepulauan (DTPK) melalui Program Nusantara Sehat Berbasis Tim dan Nusantara Sehat Individu.
Berdasarkan hasil uji kompetensi mahasiswa bidang kesehatan periode I tahun 2019, rata-rata tingkat kelulusan calon tenaga kesehatan dari program studi bidan, perawat, maupun ners masih di bawah 50%. Artinya upaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan kompeten dan berkualitas harus lebih ditingkatkan.
“Sesuai arah kebijakan pembangunan kesehatan untuk pelayanan kesehatan tahun 2019, harapannya kementerian/lembaga terkait terus memperluas akses peningkatan akses dan layanan mutu pelayanan melalui sinkronisasi program terutama dikungan infrastruktur seperti akses jalan, listrik, sumber air bersih dan jaringan internet yang sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan di 3T dan DTPK dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat,” tandas Agus.
Hal itu pun kemudian diamini oleh para peserta rapat, diantaranya dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perhubungan, BPJS Kesehatan, dan beberapa perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Hasil rapat koordinasi yang kemudian dipimpin oleh Asisten Deputi Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Andi Rahmadi tersebut akan menjadi rujukan untuk tindak lanjut percepatan pencapaian target program bidang kesehatan hingga akhir 2019. Pun, dapat digunakan sebagai pertimbangan membuat kebijakan pemerintah pada tahun-tahun berikutnya. (jpp)