Indovoices.com-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengajak masyarakat Kabupaten Kubu Raya menyukseskan program Desa Surga untuk mengoptimalkan pembangunan dan keharmonisan serta kesejahteraan masyarakat desa di daerah itu.
“Kami dari Kementerian Desa dan PDT telah menggulirkan program Desa Surga. Desa Surga adalah akronim dari “Desa Semua untuk Warga”,” kata Abdul Halim saat melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Rasau Jaya.
Melalui Desa Surga, katanya, semua kebijakan pemerintah harus berorientasi kepada kepentingan warga. “Sama juga orang tentu bisa membayangkan surga itu di dalamnya semua enak. Kalau desa surga, berarti semuanya juga enak, aman, damai, sejuk, akrab, toleran, dan tidak ada kriminalitas,” tuturnya.
Jika semua desa baik, katanya, urbanisasi akan semakin kecil, masyarakat tidak tertarik lagi ke kota karena semua telah ada di desa. Terkait hal itu, dirinya mengajak kaum muda desa yang bersekolah di kota nantinya kembali ke desa.
“Itu berarti bahwa sumber daya manusia di desa semakin hari semakin meningkat. Karena kader terbaik desa yang sudah menuntut ilmu di kota tertarik untuk kembali ke kampungnya membangun desa, itulah harapan kita tentang desa-desa di Indonesia,” katanya.
Merespons komitmen Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran, katanya, hal tersebut wujud atensi Presiden Jokowi terhadap pembangunan perdesaan, termasuk perdesaan di Kabupaten Kubu Raya.
“Beliau sangat perhatian dan sejak periode pertama sudah mencanangkan pembangunan Indonesia dari pinggiran. Bukan dari tengah. Itu berarti membangun Indonesia bukan dari perkotaan tapi dari perdesaan,” katanya.
Abdul Halim menyatakan program membangun dari desa harus direspons secara serius agar rakyat bisa menjalani kehidupan yang lebih maju dan mempunyai daya tahan bangsa di segala bidang.
“Itu adalah target utama kita, agar bagaimana ekonomi di desa naik sehingga guncangan ekonomi dunia tidak akan berpengaruh secara signifikan. Kenapa? Karena fondasi ekonomi di desa-desa kita kuat,” katanya.
Begitu juga dengan pengaruh narkoba, katanya, tidak akan masif jika desa-desa memiliki daya tahan, demikian juga dengan radikalisme tidak akan berkembang kalau desa-desa mempunyai daya tahan.
“Itulah makanya fokus presiden membangun dari pinggiran dan itu berarti membangun desa. Kalau desanya kuat, maka bangsanya juga pasti kuat,” katanya.
Terkait dengan kunjungannya kei Kabupaten Kubu Raya, Abdul Halim menyatakan mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk menghimpun masalah yang diistilahkannya sebagai “belanja”.
“Bukan belanja ke mal tapi belanja masalah. Saya kumpulkan sebanyak-banyaknya masalah, kemudian dipelajari masalahnya dan mencari solusinya,” ucapnya.
Menurut dia, solusi tidak mungkin ditemukan jika akar masalah tidak diketahui. Hal itu, termasuk menyangkut angka kemiskinan tinggi yang harus dicari sumber masalahnya. “Itulah makanya ‘belanja’ masalah adalah syarat utama agar kebijakan-kebijakan Kementerian Desa betul-betul sesuai dengan upaya untuk menyelesaikan masalah,” tuturnya.
Bupati Kubu Raya Mahendrawan menyatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah mengawal program-program Kementerian Desa di daerah itu secara optimal, terlebih posisi daerah setempat sebagai daerah penyangga ibu kota provinsi.
“Insyaallah Kabupaten Kubu Raya akan berusaha menyinergikan dengan program pemerintah pusat. Dan ‘serangan’ menteri dari atas untuk memasukkan program kita dukung dari bawah termasuk dari desa,” katanya.
Bupati Muda berharap, semakin banyak program yang dapat disinergikan dan diperkuat di daerah itu. “Supaya program Kementerian Desa di sini benar-benar terukur keberhasilannya tahun ke tahun,” katanya. (jpp)