Indovoices.com –Aksi menolak Omnibus Law di Bandung kembali berakhir ricuh untuk ketiga kalinya.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, mengatakan aksi yang berakhir ricuh tersebut dipicu massa di luar mahasiswa dan buruh.
Beruntung, kata Ulung, polisi tidak terpancing emosi. Adapun aksi massa itu dibubarkan karena sudah melebihi batas waktu unjuk rasa sebagaimana diatur dalam ketentuan.
“Itu kelompok di luar mahasiswa dan buruh, sengaja momen itu sudah selesai kemudian mereka mencari situasi untuk membuat rusuh dan memancing emosi dari petugas. Oleh karenanya kita tidak terpancing dan kita tetap bertahan,” kata Ulung pada Kamis (8/10).
“Massa itu kan di luar dari mahasiswa dan buruh selalu ingin menyerang, karena kita kan selaku petugas yang mengamankan dan mereka sendiri memang ingin membuat polisi terpancing dan akhirnya membuat rusuh Kota Bandung,” lanjutnya.
Ulung menyebut dalam aksi tersebut, massa dibubarkan dengan menggunakan water cannon dan tembakan gas air mata. Massa kemudian berlarian ke berbagai arah. Informasi yang dihimpun, massa kini bertahan di Jalan Tamansari tepatnya di Kampus Unisba.
“Kita upayakan tindakan tegas dan terukur dengan menyemprot baru kita singkirkan dengan pasukan huru-hara untuk meninggalkan tempat dan sampai saat ini,” pungkasnya.(msn)