Indovoices.com-Libur Natal dan Tahun Baru tinggal menghitung hari, transportasi umum seperti bus menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia untuk pergi bertamasya atau pulang kampung. Kementerian kesehatan RI mengajak pengemudi bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta untuk mengecek kesehatan agar tidak terjadi masalah kesehatan selama di perjalanan.
Berjumlah 200 pengemudi bus yang ditargetkan untuk cek kesehatan. Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes, drg. Kartini Rustandi, M.Kes mengatakan hal tersebut dilakukan sebagai langkah promotif dan preventif untuk keselamatan pengemudi dan seluruh penumpang. Pengecekan kesehatan dilakukan mengingat masalah kesehatan yang sering muncul di masyarakat Indonesia merupakan akibat dari perilaku hidup tidak sehat.
Dalam hal ini pengemudi bus terbiasa dengan merokok, hal tersebut yang harus diperhatikan oleh pengemudi sendiri. Apabila terjadi masalah kesehatan jangan memaksakan untuk mengemudi.
“Supir bus memiliki peran utama sebagai penentu keamanan dan keselamatan para penumpang. Karena itu Kementerian Kesehatan meminta kepada para pengemudi di mana pun untuk memeriksa kesehatan sebelum mengemudi,” kata drg. Kartini Rustandi.
Cek kesehatan juga berlaku bagi penumpang, di Terminal Kampung Rambutan sudah ada Pos Kesehatan yang siap melayani mereka.
Selain itu pihak Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur sudah melakukan pengecekan bahan makanan dan makanan sudah jadi di Terminal Kampung Rambutan. Makanan yang sudah dikategorikan sehat ditempeli stiker di masing-masing kantin di wilayah Terminal Kampung Rambutan.
Apabila penumpang terjadi masalah kesehatan di perjalanan bisa langsung menghubungi Public Safety Center (PSC) 119 atau dibawa langsung ke Puskesmas terdekat. Puskesmas di jalur mudik tetap siaga melayani pasien.
Tak hanya cek kesehatan, pada saat itu juga Kementerian Kesehatan menggelar Bincang Sehat bersama seluruh pengemudi bus dan penumpang di Terminal Kampung Rambutan. Topik yang dibahas seputar langkah antisipatif selama di perjalanan, seperti tidak makan makanan sembarangan, cucu tangan pakai sabun sebelum makan, dan istirahat cukup.
Tak hanya bagi pengemudi bus, pengemudi sepeda motor pun tetap harus menjaga kesehatannya. Staf Ahli Menteri Bidang Desentralisasi Kesehatan dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS mengatakan pengendara sepeda motor harus memperhatikan kesehatan diri dan keluarga yang dibonceng.
“Kalau punya penyakit berisiko terjadi masalah di perjalanan kami tidak menganjurkan menggunakan sepeda motor, selain itu dianjurkan membawa obat yang diperlukan dan mudah dibawa,” katanya.
Drg. Kartini meminta pengendara sepeda motor agar beristirahat setiap 2 jam dan pengendara mobil setiap 4 jam.
“Kalau mengendarai motor setiap 2 jam berhenti dulu, istirahat, kalau pengendara mobil setiap 4 jam, karena konsentrasi sangat dibutuhkan saat berkendara,” kata drg. Kartini Rustandi.(jpp)