Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Sandiaga Uno membahas bahwa Program OK OCE sudah menurunkan jumlah pengangguran di DKI Jakarta sebanyak 20.000 orang. Klaim itu digunakan untuk menegaskan Rencana Program Rumah Siap Kerja Prabowo Sandi.
“Di Jakarta OK OCE sudah bisa menurunkan pengangguran sebanyak 20.000 [orang] di tahun 2018. Kami melihat hasil yang nyata dan sudah mendapat review yang positif,” kata Sandiaga dalam debat cawapres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/3/2019).
Rumah Siap Kerja akan digunakan untuk link and match antara sistem pendidikan dan dunia usaha, dan program ini akan sampai di tingkat kecamatan, bahkan desa.
Hal ini cukup menarik mengingat pada saat yang sama, Sandiaga Uno membahas soal Rencana Penghapusan Ujian Nasional (UN).
Cawapres Sandiaga Uno berencana menghapus ujian nasional. Sandiaga menyebut ujian nasional sebagai salah satu sumber biaya tertinggi dalam sistem pendidikan nasional.
“Kami juga akan menghapus ujian nasional. Ini adalah salah satu sumber biaya yang tinggi bagi sistem pendidikan kita,” kata Sandiaga di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/3/2019).
Hal ini menjadi menarik karena Ujian Nasional merupakan Pemetaan untuk melihat bagaimana Performa seorang murid didik dalam selama mendapatkan pendidikannya di sekolah.
“Menurut saya kita ini lagi mengejar kualitas pendidikan yang baik. Salah satu cara mengukur apakah sekolah atau para pendidikan melakukan pendidikan dengan baik adalah dengan ujian yang dilakukan secara nasional,” kata Bamsoet di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019). “Jadi terukur mereka memiliki pengetahuan yang merata. Kita tidak ingin juga kalau tidak UN kualitas pendidikan antara satu daerah dan daerah lain jomplang ya,” tuturnya.
Bagaimana melihat hubungan OON (OK OCE NASIONAL) di RSJ (Rumah Siap Kerja) dengan penghapusan UN (Ujian Nasional).
Hal yang sangat menarik mengingat Program OK OCE gagal total di tingkat DKI Jakarta. Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai program One Kecamatan, One Center for Enterprenuership (OK OCE) yang ditawarkan Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno dalam debat cawapres ketiga merupakan program gagal.
“Bagi saya OKE/OC kurang greget, jadi salah, jika dia mau naikkan kasta ke nasional. Memang program ini menurunkan pengganguran, tapi bagi warga DKI belum masih optimal, karena kalah bersaing barangkali daya saing lemah. Begitu pula ada yang ditinggalkan,” kata Jerry, di Jakarta, Minggu malam.
Walaupun Sandiaga Uno membantah bahwa OK OCE tidak ada yang tutup, tetapi faktanya banyak OK OCE Mart yang tutup. Rupanya bukan hanya gerai OK OCE yang nasibnya menuju senja. Penyuplai barang-barang ke sejumlah gerai OK OCE bernasib hampir sama.
Saat menyambangi lokasi gudang pusat OK OCE di Pamulang, Tangerang Selatan, gudang seluas 1.000 meter persegi itu tertutup. Ada dua plang bertulisan ‘OK OCE Mart #murah harganya #bahagia pelanggannya’ dan plang satunya lagi bertulisan ‘212 Mother Store’.
Menurut Nurdin, 47 tahun, salah seorang warga yang rumahnya persis bersebelahan dengan gudang tersebut, tempat itu sudah tidak aktif sejak tiga bulan lalu. Hanya sesekali terlihat gerbang terbuka dan tutup lagi dalam waktu yang lama.
Bahkan saking kacaunya, OK OCE sudah tidak fokus berjualan barang barang kebutuhan sehari hari, Nampak ada gerai yang malah fokus ke ikan cupang, yang memperlihatkan inkosistensi Program ini. Gerai penjualan ikan cupang akan diresmikan, dan rencananya dihadiri Gubernur DKI Jakarta pada hari Kamis (20/9/2018).
Ketua Persatuan Gerakan Ok Oce (PGO) Faransyah Jaya mengatakan, sudah memunyai strategi agar gerai itu tak bernasib sama seperti Ok Oce Mart yang bangkrut. Jaya menuturkan, anggota Ok Oce akan ikut menjual sembako dalam gerai Ok Oce Ikan Cupang di Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Jakarta Barat. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi gerai sepi peminat hingga berujung bangkrut.
Ini baru bukti lokal kekacauan OK OCE di Jakarta, akan lebih bahaya lagi jika dilakukan Nasional mengingat situasi di tiap wilayah itu tidak sama apalagi dengan sistem Marketing yang tidak jelas. Maka benarlah jika disebut Program ini jika dinasionalkan ujung ujungnya hanya jadi OON (Kata lain dari Bodoh) dan berakhir di RSJ (Rumah Sakit Jiwa) karena pelaku bisnisnya akan stress dan gila.
Memang RSJ yang dimaksud diatas bukanlah Rumah Sakit Jiwa, tetapi lebih ke Rumah Siap Kerja, tetapi dengan pemimpin yang amburadul, tidak akan ada yang siap kerja, apalagi jika tidak terukur dan programnya hanya akal akalan agar memenangkan Pilpres saja. Apalagi jika alasannya dengan jemput bola segala. Website OK OCE aja sering Error, Program sendiri tidak jelas, hancur sudah jika dinasionalkan.
Bagaimana tidak gila, jika nantinya bukannya mengurangi angka pengangguran tetapi menambah angka pengangguran karena mereka yang punya orientasi akan hancur hancuran karena Modalnya habis termakan Program yang tidak jelas dari awal.
Tetapi bukankah mereka bisa pilih pilih Program Pak ? Kata temanku bertanya. Ya betul, itu jika mereka yang pandai dan berprestasi di sekolah, tetapi bagaimana mereka bisa punya pemikiran jauh ke depan jika UN saja nantinya tidak ada, jadinya yang Lulus sekolah nantinya adalah mereka yang merasa pandai, mereka merasa rajin, tetapi mereka tidak bisa membuktikannya dalam suatu evaluasi atau penilaian yang terukur, ya ujung ujungnya jadi seperti nama Programnya. OON, dan tepat sudah setelah OON, bisnisnya gagal, mereka akan berakhir di RSJ (Rumah Sakit Jiwa).