Indovoices.com –Pandemi corona di Indonesia belum juga berakhir. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, wabah tersebut membuat anak-anak di Indonesia ikut menjadi korban.
Virus corona tidak hanya menyerang orang-orang berusia dewasa. Ma’ruf menyebut, saat ini lebih dari seribu anak di Indonesia telah tertular virus corona.
“Tercatat sekitar 1.851 anak Indonesia menjadi korban keganasan virus (COVID-19) ini,” ujar Ma’ruf dalam pernyataannya di Rakornas daring KPAI.
Munculnya pandemi corona di Indonesia membuat pemerintah mengambil kebijakan penerapan belajar dari rumah untuk para siswa sekolah. Hal tersebut juga berlaku untuk pesantren yang untuk sementara waktu tak melaksanakan kegiatan belajar mengajar di pondok.
“Akibatnya anak-anak sekolah terpaksa harus belajar di rumah untuk melindungi anak dan guru tertular dan mengurangi penyebaran virus,” beber Ma’ruf.
“Demikian juga anak-anak yang bersekolah di Pendidikan keagamaan serta tinggal di asrama juga harus meninggalkan asrama untuk melindungi santri dan guru agar tidak tertular dan mengurangi penyebaran virus,” lanjut dia.
Agar jumlah itu tak memburuk, kata Ma’ruf, aspek perlindungan terhadap anak akan jadi perhatian pemerintah dalam merumuskan sejumlah kebijakan terkait penanganan COVID-19. Termasuk kala penerapan new normal.
“Hal ini juga merupakan peringatan bagi pemerintah bahwa perhatian dan perspektif perlindungan kepada anak perlu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah dalam memasuki tatanan baru,” ucap Ma’ruf.
Ma’ruf berharap melalui diskusi terbuka yang diinisiasi oleh KPAI, akan muncul masukan baru bagi pemerintah, yang tidak hanya menyelamatkan nasib para anak Indonesia tetapi juga membantu upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19.
“Untuk secara bijak bersama memikirkan perlindungan terbaik bagi anak-anak generasi penerus bangsa dengan tetap melindungi mereka dari pandemi COVID-19,” kata Ma’ruf.(msn)