Indovoices.com- Tim Olimpiade Penelitian Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Kota Malang berhasil menyabet dua penghargaan, Emas dan Perunggu, pada Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2019. OPSI diselenggarakan oleh Kemendikbud.
“Alhamdulillah, raihan emas ini merupakan prestasi besar karena diraih dalam 3 tahun berturut turut,” terang Kepala MAN II Kota Malang Binti Maqsudah di Malang, Jawa Timur.
Menurut Binti Maqsudah, tim peraih medali emas MAN II Kota Malang digawangi Nurul Khorina Ilmi dan Ahmad Fariduddin Aththar. Mereka mengangkat masalah sedikitnya penelitian kanker kolorektal di Indonesia, yang mengakibatkan biaya pengobatan yang tinggi karena harus impor dari negara lain.
“Hal ini terjadi karena biaya untuk membuat mencit model kanker kolorektal sangat mahal. Bahan bahan yang digunakan pun mahal dan sulit didapat di Indonesia,” ujarnya.
“Maka kami menginovasikan metode untuk membuat mencit model kanker kolorektal dengan judul ‘Mencit Balb/C terinduksi DMBA dan High-fat Diet sebagai mencit model kanker kolorektal inovatif : Analisis Preparat Hematoksilin-Eosin dan Kultur Sel’,” lanjutnya.
Binti Maqsudah menjelaskan, pembuatan mencit model kanker kolorektal ini menggunakan bahan lokal yang murah dan mudah didapat di Indonesia. Bahan tersebut adalah DMBA dan Pakan Tinggi Lemak. “Harapannya, dengan tersedianya metode yang lebih murah dapat membantu meningkatkan jumlah penelitian kanker kolorektal di Indonesia, sehingga dapat ditemukan alternatif pengobatan kanker kolorektal yang lebih murah bagi masyarakat indonesia,” ujarnya.
Sementara anggota tim MAN II Kota Malang yang meraih medali perunggu beranggotakan Twistka Talitha Pangestu dan Winda Setyaningrum. Mereka mengangkat judul “Nilam Pad 2 : Studi Pembuatan Pembalut Wanita dari Limbah Batang dan Daun Nilam”.
“Riset ini berawal dari keprihatinan terhadap jumlah sampah pembalut yang kian meningkat setiap tahunnya sehingga mendorong kami untuk membuat pembalut yang dapat terdegradasi dalam waktu singkat sebagai solusi dari pembalut komersial lainnya yang tergradasi hingga ratusan tahun,” jelasnya.
“Selain itu pembalut inovasi siswi MAN II Kota Malang ini sangat aman dan ramah bagi perempuan sensitif sekalipun. Daya serap yang sangat tinggi membuat Nilam Pad menjadi alternatif terbaik,” tandasnya.
OPSI berlangsung di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, 14 – 19 Oktober 2019. OPSI diikuti 106 peserta yang terbagi dalam tiga kategori, yaitu: 1) Bidang Fisika Terapan, Rekayasa (17), 2) Bidang Ilmu Sosial, Humaniora (40), dan 3) Bidang Matematika, Sains, dan Teknologi (49).(jpp)