Indovoices.com –Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap data terkait pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi selama 59 hari pelaksanaan masa kampanye Pilkada Serentak 2020.
Meski melanggar protokol kesehatan yang ditentukan, ia menyebut jenis pelanggaran yang terjadi tidak relatif besar.
Dari 73.500 kegiatan yang digelar selama masa kampanye Pilkada Serentak 2020, kata Mahfud, terdapat 1.510 pelanggaran yang ditemukan atau sekitar 2,2 persen selama masa kampanye berjalan.
“Ada pelanggaran protokol kesehatan terjadi sebanyak 2,2 persen, dari 73,500 ribu event, itu pelanggarannya kira-kira 1.510 protokol kesehatan,” ujar Mahfud MD.
“Itupun yang kecil-kecil, misalnya lupa pakai masker, jumlah di ruangan lebih dua orang, dan sebagainya,” sambungnya.
Untuk menegakkan rasa keadilan, ia memastikan seluruh kasus pelanggaran yang terjadi itu pun kini telah diproses. Sebagian besar, kata Mahfud, bahkan ada pelanggaran yang telah diproses di ranah peradilan, namun tak sedikit pula yang juga masih dalam penyidikan dan penyelidikan pihak berwenang.
“Yang diproses pindana khusus untuk Pilkada ada 16 tindak pidana yang sekarang dalam proses penyidikan, penyidikan dan juga sudah dalam proses peradilan juga,” ucap Mahfud.
Jadi jangan bilang bahwa tidak ada tindakan. Semua sudah ditindak, ada yang melanggar protokol, ada yang diperingatkan langsung berubah, kemudian ada yang diproses pidana dan sebagainya.–Mahfud MD
Untuk memastikan gelaran Pilkada ini tetap aman hingga proses pemungutan suara dilaksanakan, Mahfud mengingatkan agar seluruh pasangan calon dan juga tim kampanye bisa lebih tertib dalam menjalankan protokol kesehatan yang berlaku.
Mahfud bahkan mengancam soal kemungkinan hukuman diskualifikasi yang bisa diterapkan jika ada pelanggaran lain yang dilakukan oleh para paslon.
“Jangan main-main kepada paslon dan tim kampanyenya, kalau melakukan pelanggaran protokol kesehatan kami tindak, seperti yang lain, bahkan sampai diskualifikasi, tergantung pada kapasitas pelanggarannya,” kata Mahfud.
Mahfud juga meminta agar seluruh elemen masyarakat bisa mendukung pelaksanaan Pilkada serentak kali ini. Dia juga meminta masyarakat untuk turut andil dalam gelaran lima tahunan tersebut, untuk memastikan calon kepala daerah yang berkualitas dalam memimpin suatu daerah.
“Kita juga mohon agar masyarakat diberi pemahaman, agar berpartisipasi di dalam Pilkada, karena lima tahun pemimpin akan ditentukan oleh pilihan mereka sendiri,” tutupnya.(msn)