Indovoices.com –Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Mahfud MD, meminta seluruh aparat untuk menjamin keamanan para ulama yang melakukan dakwah. Menurut Mahfud, pemerintah menjamin kebebasan ulama untuk terus berdakwah.
“Pemerintah menjamin kebebsan ulama untuk terus berdakwah amar makruf nahi munkar dan saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan kepada para ulama yang berdakwah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di era Covid 19” ujar Mahfud melalui pesan singkat.Hal tersebut ia sampaikan terkait dengan kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber di Lampung pada Ahad. Mahfud menginstruksikan aparat keamanan di Lampung untuk lekas mengusut dan mengungkap kasus itu. Mahfud menilai, pelaku penusukan adalah musuh kedamaian dan perusak kebersatuan.
“Aparat keamanan Lampung supaya segera mengumumkan identitas pelaku, dugaan motif tindakan, dan menjamin bahwa proses hukum akan dilaksanakan secara adil dan terbuka,” ungkap Mahfud.
Mahfud menjelaskan, Syekh Ali Jaber adalah ulama yang banyak membantu pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam sebagai rahmat dan sumber kedamaian di dunia. Selama ini, kata dia, Syekh Ali Jaber selalu berdakwah sekaligus membantu satgas Covid-19 dan BNPB untuk menyadarkan umat agar melakukan sholat di rumah pada awal-awal peristiwa Corona.
“Jadi Syekh Ali Jaber adalah ulama yang aktif membantu pemerintah yang bahkan pernah berceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Presiden SBY, dan pimpinan lembaga negara lainnya,” kata dia.
Karena itu, Mahfud menyatakan, pelaku penusukan adalah musuh kedamaian dan perusak kebersatuan yang memushi ulama. Untuk itu, pelaku harus diadili secara adil dan terbuka serta dibongkar jaringan-jaringan yang mungkin ada di belakangnya.
Ulama Syekh Moh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi kajian di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Pusat, Bandarlampung, Ahad (13/9) sore. Syekh Ali Jaber mengalami luka pada bagian atas tangan kanannya.(msn)