Akhirnya terungkap teka teki kejutan dari Ahok. Dan uneg-uneg Ahok yang dituangkan lewat goresan pena selama berada didalam penjara menjadi jawabannya.
Sebuah buku dengan judul “Kebijakan Ahok” hari ini akan diluncurkan oleh tim BTP di gedung filateli Jakarta Pusat.
Apakah saya sudah membacanya? Tentu saja belum. Tetapi sebagai seorang Ahoker sejati yang menjadi saksi hidup perjuangan Ahok sejak menjadi wakil gubernur Jakarta sedikit banyak saya bisa mengira-ira apa isi dan mengapa buku ini diluncurkan disaat Ahok masih berada didalam penjara.
Naluri Ahoker saya lalu menangkap ada dua pesan yang ingin disampaikan pak Ahok dalam peluncurkan bukunya saat ini.
Yang pertama, Ahok ingin menjawab tudingan-tudingan yang selama ini dialamatkan kepadanya.
Ahok sudah dipenjara bukan berarti lawan politik berhenti berusaha menyerang, membuktikan sekali lagi bahwa AhokEffect masih menakutkan. Hitung saja berapa tudingan, fitnahan bahkan sisa-sisa kebijakan Ahok yang dipretelin gubernur baru Jakarta.
Contoh gamblang adalah secara mendadak desain trotoar Thamrin-Sudirman versi Ahok diubah karena dinilai tidak berkeadilan, taman RPTRA/RTH Kalijodo yang sengaja dibiarkan bobrok, dibongkarnya JPO dengan alasan koplak menghalangi pandangan, pembiaran PKL berjualan dengan dalih keberpihakan, dan sejumlah kebijakan Ahok lain yang di cabut paksa oleh gubernur Anies. Sudah tidak terhitung…
“Mission has been sucessfull”, Ahok berhasil terbunuh karakternya. Publik menilai bahwa Ahok adalah simbol kesewenang-wenangan penguasa, tidak berpihak kepada rakyat kecil dan hanya mementingkan kepentingan pengusaha.
Disaat yang sama Ahok sama sekali tidak punya hak jawab karena memang berada didalam tahanan. Maka buku ini menjadi jawaban daripada fitnah dan tudingan tudingan miring yang mencoba meluluh lantakkan karakternya.
Alasan kedua, peluncuran buku ini adalah pesan, pesan bahwa Ahok belumlah habis.
Disaat tahapan pilpres dimulai, Ahok ingin menyampaikan bahwa saatnya saya kembali berpolitik. Dan pesan pertama sukses dia sampaikan lewat dukungannya kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin beberapa hari lalu. Maka buku ini melengkapi sinyal tanda Ahok akan segera bangkit.
Sebentar lagi Ahok akan bebas. Pemanasan sudah dilakukan dan tinggal menanti pertandingan sesungguhnya di pilpres nanti. Sekali lagi Ahok membuktikan bahwa dirinya bukanlah politisi biasa, Ahok adalah simbol penguasa Bersih, Transparan dan Profesional yang dibutuhkan negeri ini.
Welcome back, Ahok!