Indovoices.com-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dampak virus corona membuat investasi China ke Indonesia tertunda. Luhut belum mengetahui nilai pasti dari kerugian. Namun, menurutnya bisa mencapai ratusan juta dolar AS.
“Kami belum bisa (prediksi nilainya). Kami berharap enggak terlalu banyak, mungkin beberapa ratus juta dolar AS karena proyek-proyek yang sekarang nilainya US$5 miliar. Kami harap bisa percepat lagi prosesnya,” katanya dalam Rakornas Investasi 2020 di Jakarta.
Luhut menjelaskan saat ini ada proyek investasi China di Sulawesi dengan Vale senilai US$5 miliar. Luhut membuat simulasi perhitungan jika proyek tersebut tertunda dua bulan, maka akan kehilangan investasi kira-kira US$500 juta.
“Kami kehilangan kira-kira US$500 juta. Dampak ini besar ke ekonomi Indonesia. Kami exercise (lihat) apakah pegawai China yang level manajer yang dibolehkan datang setelah karantina. Karena dari WHO tidak ada larangan orang China datang kecuali dari Wuhan. Malaysia juga berlakukan hal semacam ini,” terangnya.
Luhut menjelaskan wabah tersebut memang membuat mobilitas penduduk China terhambat, sehingga banyak investor kesulitan untuk melanjutkan investasinya.
“Kalau investasi tetap jalan, tertunda karena banyak orang, terutama dari China, yang tidak bisa datang. Yang sudah ada di sini sedikit ada penyesuaian schedule (jadwal). Tapi saya berharap dalam dua minggu ke depan sudah lebih baik,” ucapnya.
Luhut pun mengaku pemerintah dan jajaran menteri tengah mengamati waktu yang tepat untuk mulai membawa staf manajerial perusahaan asal China ke Indonesia agar investasi mereka bisa kembali berjalan.
Namun, Luhut memastikan mereka yang berangkat dari China harus dikarantina dua pekan terlebih dahulu sebelum dikirim ke Tanah Air untuk menghindari penyebaran virus corona.
Luhut menegaskan investasi yang berasal dari negara lain seperti Amerika Serikat masih berjalan dan tidak terganggu wabah virus corona.(cnn)