Indovoices.com –Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yakin Indonesia tidak bakal mengalami gelombang kedua penyebaran Covid-19. “Saya optimistis kita tidak ada second wave (gelombang kedua),” ujar dia dalam konferensi video.
Mulanya, Luhut mengaku khawatir akan terjadi peningkatan penyebaran virus Corona secara besar pada periode Lebaran kemarin. Pasalnya, ia melihat banyak orang yang tetap melakukan perjalanan pulang kampung, meskipun ada imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik.
“Kalau terjadi outbreak sebenarnya sudah harus terjadi waktu lebaran kemarin. Itu saya takut terus terang saja, sebenarnya saya sangat takut selesai lebaran. Bagaimanapun juga, suka enggak suka kan, yang pulang kampung kan banyak dan itu kembali. Tapi alhamdulilah terkendali,” kata Luhut.
Kekhawatiran adanya lonjakan kasus juga terjadi pada pembukaan kembali pariwisata di Bali beberapa waktu lalu. Namun demikian, kata Luhut, hingga saat ini kondisi tersebut terkendali. Karena itu, ia optimistis tidak ada gelombang kedua Covid-19 di Tanah Air.
Kalau pun terjadi gelombang kedua Covid-19, Luhut mengatakan pemerintah selalu menyiapkan rencana kontigensi. Di samping itu, ia mengklaim fasilitas kesehatan hingga obat-obatan yang ada di Tanah Air saat ini jauh lebih siap dan lebih bagus ketimbang saat pertama kali kasus Corona terjadi di Indonesia.
“Saya pikir Wisma Atlet kita masih ada fasilitas sampai berapa ribu untuk penanganan. Selain itu, obat-obatan kita jauh lebih bagus dibandingkan Maret dan April,” ujar Luhut.
Tak hanya itu, sekarang pun Indonesia sudah memproduksi Alat Pelindung Diri alias APD, masker, hingga mengembangkan pengobatan herbal untuk menangani Covid-19. “Di situ saya tidak terlalu khawatir.”
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingatkan seluruh jajarannya untuk terus waspada akan kemungkinan terjadinya gelombang kedua Covid-19. Jika tidak, kata Jokowi, prediksi bahwa ekonomi Indonesia akan segera pulih pada 2021 mendatang, akan sulit terwujud
“Indonesia diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok pada 2021. Namun kita tetap harus waspada, kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua atau second wave dan masih berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas via telekonferensi, Selasa, 28 Juli 2020.(msn)