Indovoices.com –Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sejak peringatan terkait ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19 dikeluarkan oleh Organisasi PBB untuk pangan dan pertanian dunia (FAO) pada Maret 2020, pemerintah berpikir untuk segera membenahi ketahanan pangan nasional.
Luhut bilang, meskipun indeks ketahanan pangan nasional Indonesia naik, nyatanya tidak selaras dengan ketahanan pangan mandiri RI karena masih adanya peningkatan jumlah impor bahan pangan setiap tahunnya.
“Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam, terobosan dan langkah harus terus diupayakan demi mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Sehingga kelak ketika pandemi ini usai, Indonesia akan mencapai cita-cita besarnya yaitu Ketahanan Pangan Nasional secara mandiri lewat swasembada pangan secara keseluruhan serta merajai ekspor bahan pangan di seluruh dunia,” tulis Luhut di akun Facebook pribadinya.
Oleh karena itu, tiga hari yang lalu, Luhut bersama jajaran kementerian terkait mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perkembangan salah satu Kawasan Food Estate di Desa Siria-ria, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Luhut memastikan, pemilihan lokasi Kawasan Food Estate di sana, tidak melewati batas hutan lindung atau area konservasi lainnya. Sebab kata dia, sudah melalui serangkaian kajian lingkungan dan proses peralihan fungsi kawasan hutan yang dilakukan pemerintah dengan melibatkan akademisi dari berbagai universitas dan institut ternama di bidang Pertanian.
Setelah berkeliling di lahan Kawasan Food Estate, lanjut Luhut, Presiden mengajak para menterinya membagikan puluhan ribu sertifikat tanah kepada masyarakat adat di Stadion Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul.
Baca juga: BI Yakin Wakaf Bisa Jadi Kunci Pengentasan Kemiskinan
“Saya melihat sertifikat yang dibagikan termasuk diantaranya adalah 87 sertifikat untuk bidang lahan yang berada di Kawasan Food Estate di Humbang Hasudutan agar keberadaan lahan produktif tetap terjaga baik,” kata dia.
Mantan Menko Polhukam tersebut mengaku sempat terharu karena para petani di tanah kelahirannya tersebut optimis untuk mencegah krisis pangan yang mulai mengancam.
“Melihat semangat dan optimisme dari para petani di Desa Siria-Ria ini,saya merasa terharu karena kecintaan terhadap Tanah Air dan bangsanya tak habis-habis ditunjukkan oleh masyarakat Toba. Hari ini kita mungkin belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia, namun krisis pangan global sudah mengintai dari jauh,” ungkap dia.(msn)