Indovoices.com-Muslim hampir di seluruh dunia mendapati Ramadan saat sebagian besar negara menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Larangan berbuka puasa bersama dan salat tarawih di masjid, membuat Ramadan pada 2020 berbeda – akibat kekhawatiran terhadap lonjakan infeksi.
Ramadan tak seceria biasanya bagi banyak orang di Asia, Timur Tengah dan Afrika Utara. Raja Arab Saudi Salman mengatakan dia sedih bahwa umat Islam tidak bisa salat di masjid karena pembatasan wilayah.
“Sungguh menyakitkan saya untuk menyambut bulan Ramadan yang mulia dalam keadaan yang melarang kita salat di masjid dan melaksanakan tahajud di Baitullah. Semua ini karena langkah-langkah perlindungan yang diambil untuk menyelamatkan hidup dan kesejahteraan manusia. mengingat ancaman global Covid-19, “katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita SPA.
Arab Saudi mengumumkan minggu lalu dua masjid suci di Mekah dan Madinah akan tetap ditutup sepanjang Ramadan. Sementara itu, Turki memberlakukan pembatasan pergerakan untuk mencegah Covid-19 sebelum Ramadan dimulai.
“Saya tidak dapat mengingat hal seperti ini terjadi sebelumnya,” kata Mohd Faizal Musa, seorang peneliti di Institut Nasional Dunia Melayu dan Peradaban Malaysia, mengatakan kepada Al Jazeera.
Virus corona membuat banyak orang di Jalur Gaza yang diblokade bertanya-tanya bagaimana mereka menjalani hidup tahun ini, “Pasar dan masjid ditutup. Orang-orang baik yang memberi kami uang atau bantuan setiap Ramadan menghadapi situasi sulit,” kata Salah Jibril, 47 tahun dari Palestina, yang sedang menganggur.
Dia dan istrinya tinggal bersama enam anak mereka di flat dua kamar tidur yang sempit di pinggiran Kota Gaza. Jibril mengatakan keluarganya biasanya mengandalkan bantuan yang mereka terima selama Ramadan untuk membantu mereka sepanjang tahun ini, “Ini Ramadan terberat yang kami hadapi. Kami tidak tahu bagaimana kami akan mengatasinya,” katanya.
Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia melarang umat Islam untuk tarawih dan meniadakan berbuka bersama di masjid. MUI meminta, kegiatan Ramadan dipusatkan di rumah, “Ramadan kali ini memang tak meriah, tapi saya pribadi dan mengajak kawan-kawan untuk tetap di rumah. Menunda dulu mudik, dan memusatkan ibadah di rumah,” ujar salah satu pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta.
Lockdown Diperketat
Pasar malam Ramadan juga ditiadakan. Kebijakan tersebut ditempuh Malaysia, Brunei dan Singapura. Padahal, tradisi pasar malam Ramadan merupakan bagian dari perayaan bulan suci itu. Warga berbondong-bondong ke pasar malam usai saat tarawih.
Di Iran, negara yang paling terpukul di kawasan itu, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei telah menyerukan kepada warga Iran untuk tidak salat berjamaah. Sementara itu, Pakistan akan memperbolehkan salat berjamaah di masjid-masjid selama bulan Ramadhan, tetapi para jamaah harus menjaga jarak dua meter (enam kaki) satu sama lain dan diminta membawa sajadah sendiri.
Di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem, yang akan ditutup untuk jamaah Muslim sepanjang Ramadan, namun adzan tetap berkumandang lima kali sehari, dan pekerja agama diizinkan masuk. Masjid-masjid di Inggris dan tempat lain akan menyiarkan khotbah, pembacaan Al-Quran dan doa melalui aplikasi konferensi video Zoom, Facebook dan YouTube.