Indovoices.com-Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menyatakan saat ini Aparatur Sipil Negara akan memiliki alternatif untuk mendapatkan pembiayaan melalui aplikasi financial technology (fintech). “Dengan hadirnya Duit Mikro (Dumi), ASN akan memiliki alternatif sumber pendanaan bagi pemenuhan kebutuhan ekonomi pegawai dan secara lebih luas,” ungkapnya usai peluncuran aplikasi DUMI, di Jakarta.
Menurut Kepala BKN, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memprioritaskan perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat. Hal itu dinyatakan Presiden saat memimpin Rapat Terbatas (ratas) mengenai Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Kantor Presiden. “Presiden meminta lembaga keuangan mikro, bank wakaf mikro terus diperluas agar mampu mencapai seluruh lapisan masyarakat yang tidak terjangkau oleh layanan perbankan,” ujarnya.
Kepala BKN Bima Haria mengharapkan Dumi dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan ASN. “Saya berahap aplikasi ini dapat mempermudah akses para Aparatur Sipil Negara dalam mendapatkan pinjaman lunak,” katanya.
Peluncuran aplikasi hasil kerja sama BKN dengan Bank Mandiri Taspen (Mantap) dan PT Fidac Inovasi Teknologi itu pada tahap awal baru dapat diakses oleh pegawai di lingkungan BKN. “ASN BKN yang akan mengajukan pinjaman dapat mengunduh aplikasi Dumi di App Store, Android. Approval pengajuan pinjaman akan diinformasikan dalam waktu dua hari kerja kepada ASN,” ujar Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Paryono.
Aplikasi Dumi merupakan alternatif pembiayaan mikro berbasis teknologi atau biasa disebut dengn FINTECH dengan suku bunga kompetitif dan proses pencairan yang cepat. Kehadiran aplikasi ini bukan pesaing bagi lembaga keuangan lain dan sebaliknya diharapkan dapat bersinergi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya kepada ASN, sehingga dapat memaksimalkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Digandengnya Bank Mantap dalam peluncuran aplikasi Dumi ini karena Bank Mantap adalah anak dari 2 BUMN besar, yaitu Bank Mandiri dan PT Taspen yang fokus dalam pembayaran dan pembiayaan pensiunan untuk mensejahteran ASN, di mana hal itu sejalan dengn visi BKN,” tambah Paryono. (kominfo)