Menhub berharap bahwa proses identifikasi yang dilakukan oleh Polri baik melalui sidik jari maupun melalui DNA itu berjalan dengan baik. Ia juga mengajak beberapa keluarga korban untuk melakukan tes DNA agar segera bisa dicocokkan dengan korban.
“Pekerjaan profesional ini penting, karena berikutnya adalah proses bagaimana nanti jika jenazah sudah teridentifikasi dengan baik. tentu ini selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga korban secara bertahap,”sebut Menhub.
Menurut Menhub tes DNA dan sidik jari ini penting sekali untuk memberikan suatu dasar bukti bagi Jasa Raharja memberikan asuransi. Menhub juga meminta kepada Lion Air bertanggung jawab untuk memberikan fasilitas yang baik, ramah, dan memberikan suatu macam komunikasi psikologis bersama Polri agar keluarga korban bisa tetap semangat.
Lebih lanjut Menhub juga menyampaikan apresiasinya kepada Polri khususnya Rumah Sakit Kepolisian dimana sudah memberikan pelayanan yang sangat baik.
“Saya berterima kasih kepada Polri khususnya Rumah Sakit Kepolisian karena apa yang diberikan layanan oleh Polri sangat detail, santun, interaksi dan menunjukkan ada suatu tanggung jawab. Saya mengapresiasi dan memberi semangat kepada Polri,” tuturnya.
Sebelum berkunjung ke RS Polri Keramat Jati, siang harinya Menhub melakukan pemantauan via udara diduga lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang. Menhub bertolak dari Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta menggunakan helikopter dan memantau dari udara (overview) sekitar 30 menit.
Usai melakukan overview kemudian Menhub bertolak ke Pelabuhan Tanjung Priok, guna mendampingi Presiden Joko Widodo mendatangi Posko Evakuasi Terpadu Korban Pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Rombongan Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 16.10 Wib. Presiden Jokowi didampingi Menhub langsung memantau barang-barang penumpang dan puing pesawat Lion Air JT 610 yang telah ditemukan oleh Basarnas dan tim evakuasi. Presiden meninjau lokasi tersebut selama 20 menit. (HH/RDL/RK/BI)