Indovoices.com –Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya mengembangkan industri farmasi dalam negeri. Indonesia menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam industri farmasi.
Ia menjelaskan setidaknya ada tiga industri yang menjadi prioritas pemerintah. Pertama industri farmasi, industri energi dan industri pangan. Ketiga sektor ini yang menjadi pembahasan saat kunjungan Erick bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Uni Emirat Arab.
“Kita ketahui penting sekali ketahanan energi, pangan, kesehatan menjadi prioritas kita dalam menghadapi perubahan yang terjadi karena COVID-19, karena itu kami konsisten tiap dari perjalanan kami,” ungkapnya melalui video konferensi secara virtual.
Selain itu, Erick menyampaikan, perusahaan farmasi BUMN telah menjalin kerja sama dengan UEA yaitu Indofarma dan Kimia Farma.
“Kita memastikan bahwa transformasi dari industri kesehatan indonesia. Tidak jago kandang. Tetapi menjadi partner yang baik untuk dalam menjaga distribusi baik di dalam negeri maupun atas distribusi produk-produk Indonesia di luar negeri,” katanya.
Erick menuturkan, saat ini pihaknya juga telah menjalin hubungan untuk memastikan ketiga industri prioritas tersebut dapat terus berkembang. “Setelah ini kami ingin mendalami bagaimana ketahanan energi bisa dilakukan kita dengan UEA,” sambungnya.
Khusus untuk di bidang energi, Erick bilang telah meminta PLN untuk mengembangkan teknologi dengan saling berbagi pengetahuan bersama UEA. Masalah impor minyak juga dibahas dengan UEA.
“Kita ketahui situasi impor minyak kita masih cukup tinggi tetapi untuk mencari jalan keluar bagaimana kita mencari solusi dengan partner kita UEA. Supaya kita bisa mendapatkan solusi yang baik,” katanya.
Selain itu untuk industri pangan, Erick akan meningkatkan kualitas produk pangan Indonesia agar bisa memperluas pasar ke benua Afrika.
“Ini yang menjadi kekurangan kita dalam memperoleh solusi yang kita kalah dengan negara-negara tetangga. Nah, ini yang kita harapkan bagaimana ini bisa meningkatkan kualitas pangan Indonesia,” tutupnya.(msn)