Indovoices.com-Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan dana ke Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, karena menuding organ PBB itu salah kelola dalam penanganan wabah virus Corona.
WHO mencatat, AS sebagai donatur terbesar selama ini. Setiap tahun AS menyumbang sekitar US$ 500 juta dengan rincian US$ 116 juta memenuhi mandat PBB dan selebihnya sebagai pembayaran sukarela.
Perseteruan Presiden Trump dan WHO yang bermarkas di Jenewa memanas dalam beberapa minggu terakhir.
Berikut kronologi perseteruan Presiden Trump dengan WHO, sebagaimana dilaporkan Aljazeera :
30 Januari 2020.
WHO mengeluarkan panduan perjalanan.
Komite darurat wabah virus Corona yang dibentuk pemimpin WHO di Jenewa menyimpulkan pembatasan perjalanan atau perdagangan tidak direkomendasikan.
31 Januari 2020.
Presiden Trump melarang perjalanan dari Cina.
Trump menerbitkan perintah eksekutif untuk memblokir masuk Amerika Serikat bagi siapa saja dari Cina dalam 14 hari terakhir. Perintah ekskekutif ini tidak berlaku untuk warga AS dan anggota keluarganya, atau pasangannya.
Pemerintah Cina mengkritik langkah Trump karena bertentangan dengan saran perjalanan WHO untuk menghindari larangan perjalanan. AS membalas kritikan Cina dengan mengatakan Beijing telah gagal untuk bekerja sama.
13 Maret 2020
Trump mengumumkan darurat nasional.
Saat kasus virus Corona meningkat di AS, Presiden Trump mengumumkan darurat nasional dan memberikan jaminan akses dana bagi negara-negara bagian AS dan kawasan sebesar US$ 50 miliar.
24 Maret 2020.
Presiden Trump mengatakan dia akan membuka AS pada 12 April.
Meski para ahli kesehatan mengeluarkan peringatan, presiden Trump mengatakan kepada Fox News bahwa dia akan senang AS dibuka dan irinya ingin pergi menjelang Paskah.
“Rakyat kami ingin kembali bekerja, Obat tidak boleh lebih buruk ketimbang masalahnya,” cuit Presiden Trump lewat akun Twitter.
7 April 2020.
Presiden Trump ancam membekukan dana WHO
Seiring jumlah kematian akibat wabah virus Corona di AS sudah melebihi jumlah kematian di Cina, Trump menghadapi kecurigaan yang meningkat mengani cara dia merespons krisis Corona.
Trump juga membantah telah membaca memo dari pejabat senior AS Peter Navarro yang memperingatkan jatuhnya korban dan kehancuran ekonomi akibat virus Corona. Peringatan ini dikeluarkan beberapa bulan sebelum wabah mulai menimbulkan ribuan kematian di AS.
Tidak mau disalahkan, Trump mengancam untuk membekukan dana bantuan AS untuk WHO. Trump beralasan WHO mengabaikan panggilan dan sangat berpihak ke Cina dalam pendekatannya.
8 April 2020.
pejabat WHO membantah tuduhan Trump, dan Trump melanjutkan serangan.
Sejumlah pejabat WHO membantah badan PBB ini Cina-sentris. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mengeluarkan bantahan dengan mendesak pemimpin dunia untuk tidak mempolitisasi situasi.
“Fokus semua partai politik adalah harus menyelamatkan rakyat mereka. Tolong jangan politisasi virus ini. Hal ini mengeksploitasi perbedaan yang anda miliki di tingkat nasional,” kata Tedros kepada wartawan di Jenewa.
14 April 2020.
Presiden Trump memangkas bantuan dana ke WHO.
Presiden Trump memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan dana ke WHO terkait dengan penanganan wabah virus Corona.
Trump beralasan WHO gagal menjalankan tugas mendasarnya dan harus dimintai pertanggungjawaban. Dia mengatakan WHO mempromosikan disinformasi Cina mengenai virus Corona sehingga membuat wabah meluas.(msn)