“Pembangunan yang adil dan merata membutuhkan dukungan data dan infomasi yang memadai. Salah satu informasi yang dibutuhkan adalah informasi kebumian, dimana Badan Geologi dalam hal ini Pusat Survei Geologi adalah salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab menyediakan data dasar kebumian yang mumpuni untuk menunjang pembangunan nasional,” ujar Rudy, Selasa (17/11).
Kolokium merupakan bagian dari realisasi tugas dan fungsi Pusat Survei Geologi, yaitu pelaksanaan penelitian dan penyelidikan serta penyebarluasan informasi kebumian ke masyarakat luas. Data dan informasi kebumian yang telah dihasilkan oleh Pusat Survei Geologi pada umumnya adalah data dasar untuk digunakan pada kegiatan yang sifatnya lebih hilir dalam menunjang pembangunan di bidang sumberdaya energi dan mineral, pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan serta untuk tata ruang dan pengembangan wilayah yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Pusat Survei Geologi Eko Budi Lelono menjelaskan, kegiatan kolokium ini dibagi menjadi beberapa sesi yang membahas mengenai penggunaan data dasar kebumian untuk menjawab isu terkini di bidang sumberdaya mineral dan energi, pengelolaan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, serta tata ruang dan pengembangan wilayah.
Pada sesi pertama dibahas mengenai kegiatan eksplorasi migas di Indonesia yang sudah dilakukan oleh Pusat Survei Geologi, metode dan pendekatan baru dalam eksplorasi migas, serta data airbone untuk eksplorasi di perbatasan Indonesia – Papua New Guinea.
Sementara sesi kedua lebih menitikberatkan pada peran Pusat Survei Geologi sebagai wali data geologi dan pemanfaatannya untuk pengelolaan lingkungan, warisan geologi untuk pengembangan berkelanjutan, serta pandangan baru mengenai magmatisme dan vulkanisme Sumatera Tengah.
Pada sesi terakhir dipaparkan mengenai pemetaan geologi dalam memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di kawasan perbatasan negara, kegempaan Pulau Lombok dan Bali, serta data geologi untuk pengembangan wilayah Kota Palu dan Sekitarnya pasca gempa bumi dan tsunami tanggal 28 September 2018 lalu.
Kegiatan kolokium Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM merupakan kegiatan rutin tahunan Pusat Survei Geologi, dengan peserta merupakan pihak pengguna langsung data kebumian yang berasal dari instansi pemerintahan terkait, wirausaha di bidang kebumian, serta para pakar dan akademisi kebumian.
Penulis : Safii