Indovoices.com –Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan pengakuan terbuka kenapa dia memuji China. Gara-gara hal itu, Luhut bukannya tak menyadari bahwa dia kerap dituding sebagai antek China.
Pengakuan terbuka itu disampaikan mantan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) itu, di hadapan peserta rapat kerja nasional Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pada Selasa (9/3) pekan lalu.
Luhut menuturkan, China memang punya kelebihan, yaitu mau memberikan yang diminta Indonesia.
“Di antaranya yakni China mau berbagi teknologi dalam proses kerja sama. Hal ini untuk percepatan pemulihan ekonomi, BPPT harus sukses dalam melakukan reverse engineering. Saya kira itu sangat penting. Jangan kita mulai dari nol, kita harus leap frog,” tutur Luhut.
Dia menambahkan, dengan belajar melalui alih teknologi yang dilakukan China, Indonesia bisa melakukan lompatan jauh. Syaratnya memang Indonesia harus bisa menempel dulu untuk bisa melakukan lompatan jauh.
“Apabila (dari) nol saja kita begini terus di belakang ngikutin,” imbuh Luhut.
Meski demikian, veteran Kopassus itu menampik keras tudingan sebagai antek China. Pasalnya selama ini, Luhut juga memiliki hubungan erat dengan banyak pejabat dari negara lain, seperti Amerika Serikat hingga Timur Tengah. Dia juga menjelaskan bahwa pemerintah saat ini bekerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk 16 poin kesepakatan.
“Orang bilang dulu saya anteknya China. Dalam hati saya bilang, ‘Nenek kau antek China, emang lu bisa beli gue!’ Namun saya mana yang bisa memberikan keuntungan bagi Republik ini, itu akan dekati dengan baik dan Amerika juga memberikan keuntungan,” ujar Luhut.