Indovoices.com-Amerika Serikat menunda pertemuan antara kepala negara ASEAN dan AS karena mempertimbangkan virus korona COVID-19 yang telah menyebar di puluhan negara. Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung di Las Vegas pada 14 Maret mendatang.
KTT ASEAN-AS ditunda usai Presiden AS Donald Trump mengaku tengah mempertimbangkan memperluas larangan perjalanan bagi negara-negara yang mengonfirmasi kemunculan korona, termasuk beberapa anggota ASEAN.
“Ketika komunitas internasional bekerja sama untuk mengalahkan virus korona terbaru, Amerika Serikat, usai berkonsultasi dengan mitra ASEAN, telah membuat keputusan sulit untuk menunda pertemuan yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Maret,” kata seorang pejabat senior AS dikutip dari NBC News, Sabtu 29 Februari 2020.
Pejabat tersebut mengatakan AS tetap menghargai hubungan kerja sama dengan negara-negara ASEAN walaupun membatalkan pertemuan ini. “Kami tetap menantikan pertemuan di masa depan,” imbuhnya.
Gedung Putih belum mengumumkan jika Trump berencana hadir di KTT ASEAN-AS di Las Vegas tersebut secara pribadi. Namun, biasanya presiden AS selalu hadir ketika Negeri Paman Sam menjadi tuan rumahnya.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Larry Kudlow, mengindikasikan bahwa Trump akan hadir dalam pertemuan tersebut. “Kita semua akan pergi ke Las Vegas untuk pertemuan dengan ASEAN,” tutur Kudlow saat itu.
Terkait pembatalan, Dewan Keamanan Nasional dan Kementerian Luar Negeri masih AS belum memberikan komentar. Menlu AS Mike Pompeo mengatakan pada Selasa kemarin bahwa KTT ASEAN akan tetap berlangsung.
“KTT ASEAN masih -tetap kita usahakan berlangsung- saya kira akan terjadi di pekan kedua Maret di Las Vegas,” tuturnya kala itu.
Pembatalan diduga dilakukan karena meningkatnya ketidakpastian atas wabah virus korona COVID-19. Virus ini telah mengganggu perekonomian global, termasuk aktivitas jual pasar saham di Wall Street.
Berdasarkan data di John Hopkins CSSE pada Sabtu ini, angka kematian akibat korona di level global kini telah melampaui 2.900, dengan total kasus melebihi 85 ribu. Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 39.416 orang. (msn)