Indovoices.com –Menteri BUMN 2011-2014 Dahlan Iskanmemuji penyusunan buku ‘Akhlak untuk Negeri’ oleh Menteri BUMN saat ini Erick Thohir ketika peluncuran buku tersebut di Jakarta, Rabu, 7 Januari 2020. Dahlan pun mengapresiasi Erick yang mengonsep sendiri corporate cultureKementerian BUMN.
“Saya melihat buku ini sebetulnya itulah Erick Thohir. Kalau membaca buku, kita akan tahu personifikasi Meneg BUMN Erick Thohir,” ucap Dahlan.
Dalam kesempatan itu, Erick menyampaikan, Akhlak menjadi “core value” Kementerian BUMN. Akhlak merupakan akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Yang pertama yang ingin saya benahi dalam pengelolaan BUMN adalah Amanah, tentu harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. BUMN ini merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan dan juga pengelola kekayaan negara,” kata Erick.
Lalu Kompeten, menurut dia, BUMN dituntut untuk selalu meningkatkan kapabilitas. Kemudian Harmonis, menjadi kunci keserasian dalam bekerja sama.
“Harmonis menjadi kunci keserasian, kerja sama, saling peduli, dan menghargai perbedaan. Itu adalah kunci bisa sukses,” kata Erick.
Mengenai Loyal, Erick mengatakan BUMN harus mengutamakan kepentingan bangsa. “Memang sulit menjaga ‘conflict of interest’ tapi kalau kita balik kepada Amanah, kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama,” ucapnya.
Selanjutnya Adaptif, yang mengharuskan terus berinovasi menghadapi perubahan. “Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu,” kata Erick.
Kolaboratif, yang mendorong peningkatan sinergitas seluruh pihak. “Kita harapkan BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mendunia. Banyak perusahaan BUMN dari berbagai negara bisa kelas dunia, kenapa kita tidak. Sebelum kesana, tentu menjaga reputasi BUMN menjadi hal yang sangat penting,” ujar Erick.
Erick mengatakan peluncuran buku “Akhlak untuk Negeri” itu sebagai bagian upaya mendorong BUMN mendunia.
“Saya meyakini pada akhirnya setiap insan akan dikenang karena reputasi dan legacy. Reputasi adalah sebuah akumulasi dari perilaku, prestasi, hingga membentuk konsistensi,” ujar Erick.
Buku “Akhlak untuk Negeri” merupakan buah karya pemikiran Erick dibantu Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam penyusunan buku itu.(msn)