Indovoices.com-Presiden Joko Widodo kembali mengenang pertunjukan yang menakjubkan dari ratusan penari Ratoh Jaroh, tarian khas masyarakat Aceh, pada saat pembukaan Asian Games 2018 lalu. Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri acara Kenduri Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Sekolah Sukma Bangsa di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
“Kalau kita ingat, saat Asian Games 2018 yang lalu, tarian yang paling menakjubkan, hampir semua, seluruh negara memberikan apresiasi adalah tarian dari Aceh, yaitu tari Ratoh Jaroh,” tutur Presiden di hadapan ratusan masyarakat Aceh yang hadir di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen.
Presiden mengatakan, Tarian Ratoh Jaroh selain telah mendunia, juga menggambarkan kebudayaan masyarakat Aceh yang dinamis. “Tari yang sangat dinamis, dan itu menggambarkan budaya Aceh dinamis, toleran, keislaman, kemaritiman, itu adalah Kebudayaan Aceh yang semua orang sudah tahu,” jelasnya.
Turut mendampingi Presiden sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Agaria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Agama Fachrul Razi.
Acara berjatuk “Dari Aceh Untuk Indonesia” ini, turut dihadiri Pembina Yayasan Sukma Bangsa Surya Paloh, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, serta Bupati dan Walikota se-Provinsi Aceh bersama jajaran Forkopimda.
Lupakan Beda Politik
Dalam pidato di Kenduri Kebangsaan, Presiden juga mengatakan bahwa, Provinsi Aceh memiliki kekuatan dan potensi yang besar, dan harus didukung oleh pembangunan infrastruktur yang memadai. Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat Aceh untuk melupakan perbedaan sikap politik saat Pemilu 2018.
Pemerintah, lanjut Presiden, mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air untuk fokus ke arah pembangunan, “Pemilu sudah usai, Pilpres juga telah selesai. Marilah sekarang konsentrasi kita ke arah pembangunan, dan Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi, karena ini merupakan daerah moda, moda sumber daya alam, moda sumber daya manusia,” ujar Presiden.
“Saya kemarin melihat progres perkembangan pembangunan jalan tol (Sigli-Banda Aceh), Saya terus terang saja harus Saya sampaikan, Saya kaget. Kecepatan yang luar biasa, baru 14 bulan dikerjakan sejak ground breaking di Banda Aceh, pembebasan lahan hampir di atas 90% telah selesai, ini menunjukkan keinginan masyarakat untuk agar infrastruktur ini segera selesai,” imbuhnya.(kominfo)