Indovoices.com- Masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai budaya luhur yang dapat gunakan untuk mengurangi penyebaran berita bohong atau hoaks.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Prof.Dr. Widodo Muktiyo pada sosialisasi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila bertema “Membangun Masyarakat Berbudaya dan Berjiwa Pancasila”.
Sosialisasi yang dilakukan melalui pertunjukan wayang kulit itu diselenggarakan di Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta, Jumat (18/10/2019) malam.
“Toleransi, semangat menjaga kerukunan dan bergotong royong adalah nilai-nilai Pancasila yang merupakan akar budaya kita,” kata Widodo.
Dikatakan Dirjen IKP, Kemkominfo mempunyai tugas menyosialisasikan nilai budaya lokal. “Perkembangan teknologi seringkali mengikis kebudayaan kita,” katanya.
Untuk itu Kemkominfo melalui pertunjukan wayang ini ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang berbangsa dan bernegara. Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat yang dapat mencerna informasi dengan baik. “Inilah yang disebut dengan literasi media,” katanya.
Dirjen Widodo mengajak masyarakat untuk mengkritisi informasi tapi dengan cara yang benar. “Hati-hati menggunakan gawai, hati-hati copy paste. Silahkan baca informasinya, tapi jangan langsung disebarkan,” kata Dirjen IKP.
Widodo mengajak masyarakat untuk mengerjakan hal-hal yang nyata dan produktif agar bangsa kita menjadi bangsa yang maju.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun yang membacakan sambutan Bupati Sleman pada acara tersebut mengatakan kesenian wayang merupakan media yang baik untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat atas segala nikmat dan rahmat Tuhan Yang maha Esa.
Kesenian wayang juga merupakan wahana untuk mempererat guyub dan rukun warga. Acara ini juga merupakan upaya untuk memperkuat budaya dan jiwa Pancasila.
Disampaikan Wakil Bupati Sleman, warga lereng Merapi itu diimbau peduli pada lingkungannya. Karena kerusakan lingkungan tidak hanya berakibat merugikan kehidupan manusia tetapi juga bagi mahluk hidup lainnya.
Masyarakat juga diharapkan dapat melestarikan kesenian wayang yang memiliki nilai-nilai moral kehidupan. Kesenian wayang yang sarat dengan makna perlambang memuat banyak pendidikan karakter.
“Saat ini dimana terjadi banjir informasi, masyarakat harus berhati-hati dan menahan diri agar situasi tetap rukun,” katanya.
Pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Pandawa Kumpul” tersebut didalangi oleh Ki Bayu Sugati. (jpp)