Indovoices.com-Sektor transportasi merupakan salah satu fokus utama pengembangan riset dan inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, karena transportasi manfaatnya dirasakan langsung seluruh lapisan masyarakat. Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan konsep pengembangan riset dan inovasi industri transportasi indonesia transportasi cerdas (smart transportation).
“Hal tersebut adalah arah riset transportasi di Indonesia. Untuk mencapai itu semua, diperlukan riset dan inovasi menuju transportasi cerdas,” ujar Menteri Bambang saat menghadiri International Conference of Transportation Research and Innovation (IC-TRI) di Jakarta.
Menteri Bambang mengungkapkan seluruh kegiatan riset dan pengembangan inovasi tersebut hendaknya menerapkan pendekatan Triple Helix, yaitu mensinergikan akademisi dari lembaga litbang dan perguruan tinggi (academician), perusahaan atau sektor swasta (business), dan pemerintah (government) yang dalam hal ini Ristek/BRIN akan berupaya memonitor dan memastikan agenda lima tahun tersebut akan berjalan sesuai rencana
Menristek Bambang Brodjonegoro menyebutkan keberlanjutan, arah riset dan pengembangan di bidang transportasi di Indonesia harus mengikuti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDG), yaitu sumber energi yang terjangkau dan ramah lingkungan.
“Dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan, kita ingin fokuskan pada hal yang sangat relevan untuk transportasi, yaitu tujuan ke-7 energi yang terjangkau dan bersih. Segala bentuk inovasi transportasi yang akan diproduksi di Indonesia harus dilandaskan pada sumber energi yang terjangkau dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Konsep pengembangan riset dan inovasi transportasi cerdas (smart transportation) hendaknya mempertimbangkan konsep kota cerdas (smart city), ekonomi cerdas (smart economy), lingkungan cerdas (smart environment), hidup cerdas (smart living), pemerintahan cerdas (smart government), dan masyarakat cerdas (smart people).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan IC-TRI digelar guna menyebarluaskan hasil riset transportasi yang dilakukan oleh institusi-institusi penelitian di seluruh Indonesia, sehingga, kegiatan ini akan digelar setiap tahunnya. Ia menyebutkan, pengembangan transportasi di Indonesia saat ini, sangat memerlukan dukungan penelitian-penelitian di bidang transportasi.
“Kementerian Perhubungan selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik melalui strategi-strategi akselerasi pengembangan transportasi. Pekerjaan besar tersebut perlu dukungan penelitian di bidang transportasi baik dalam melakukan riset maupun inovasi sebagai dasar rekomendasi dalam pembuatan regulasi atau kebijakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menhub menginginkan adanya sinergi antara penelitian-penelitian yang dilakukan institusi yang ada di Indonesia. “Karena banyaknya institusi yang menyelenggarakan penelitian di bidang transportasi, akan lebih baik bila penelitian-penelitian tersebut dapat disinergikan dalam suatu agenda yang sama, sehingga dapat menghasilkan suatu kesatuan penelitian yang dapat bermanfaat,” sambungnya.
Menhub Budi Karya berharap kegiatan IC-TRI ini dapat menjadi media komunikasi antarpemangku kepentingan yang terkait dengan kegiatan riset dan inovasi transportasi nasional; mengidentifikasi dan memetakan kondisi serta posisi kegiatan riset dan inovasi transportasi nasional; membentuk Forum Riset dan Inovasi Transportasi Nasional serta memformulasikan agenda Riset Transportasi Nasional.
Dalam laporannya, Kepala Badan Litbang Perhubungan Sugihardjo menyebutkan, sinergi antarlembaga diperlukan untuk mencegah terjadinya duplikasi penelitian. “Hasil penelitian yang dilakukan belum terdapat sinergi antarlembaga. Sehingga dapat dimungkinkan terjadinya duplikasi kegiatan penelitian maupun tidak termanfaatkannya hasil penelitian untuk pengembangan transportasi di Indonesia,” tuturnya.
Turut hadir dalam forum ini, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Muhammad Dimyati dan para peneliti di lingkungan Badan Litbang Perhubungan.(jpp)