Indovoices.com –Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berharap sektor MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia mampu bangkit dan menggerakkan pariwisata. Dalam rangka menggerakkan pariwisata Indonesia di era adaptasi baru, Pemerintah menggelar bisnis forum virtual bernama “Bakusapa Industri Mice Indonesia”.
Hasil kerjasama Indonesia Profesional Organizer Society (IPOS) dan Kemenparekraf, kegiatan yang berlangsung secara online ini mempertemukan para sellers dari hotel, venue dan resort yang tersebar diseluruh destinasi dan buyers dari lingkungan Kementerian dan Lembaga.
Dalam forum B to B kali ini ada 8 Destinasi Prioritas (Banyuwangi, Bali, Borobudur, Danau Toba, Kep. Riau, Labuan Bajo, Likupang & Mandalika) dan 8 Destinasi MICE ( Jakarta, Bandung, Surabaya, Medang, Makasar, Yogjakarta, Semarang dan Palembang) yang terwakili oleh 90 hotel di seluruh Indonesia.
Sekedar informasi saja, kegiatan pertama sudah dilaksanakan pada 20-23 Juli 2020. Virtual marketing Kegiatan Bakusapa Seri-1, didahului dengan sosialisasi dan pelatihan presentasi bisnis oleh Pemandu yang diikuti oleh seluruh peserta Sellers dan Buyers.
Sellers dari 90 hotel/Resort tersebut menawarkan produk berupa fasilitas MICE ke pihak buyers yang diwakili dari delapan Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
Untuk Bakusapa Industri MICE Indonesia Seri ke 2, juga telah dilaksanakan pada 27-30 Juli 2020 dengan mengundang buyers dari Kementerian/Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian oleh 87 hotel/Resort. Seri selanjutnya direncanakan akan dihadirkan buyer dari Kementerian di bawah Koordinator Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Menko Bidang Politik, Hukum dan Keamanan serta melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada minggu pertama bulan September hingga Desember 2020.
“Kami berharap agar pandemi COVID-19 ini segera berakhir, sehingga keadaan dapat kembali normal khususnya industri pariwisata yang sangat berdampak dari imbas pandemi ini. Di kondisi seperti saat ini, seluruh pihak diharapkan dapat saling bergotong-royong serta saling memberikan semangat satu sama lain untuk memberikan motivasi positif kepada industri MICE Indonesia untuk terus optimis dan terus memanaskan mesin usahanya di tengah keterbatasan” ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam keterangan yang diterima.
Selain itu, lanjut Rizki, bisnis forum ini juga dilaksanakan sebagai upaya menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, and Environmental Sustainability). “Protokol kesehatan berbasis CHSE memegang peranan penting dalam era adaptasi kebiasaan baru, sehingga harus diterapkan oleh seluruh pelaku pariwisata,” katanya.(msn)