Indovoices.com –Staf Khusus Kementerian Keuangan, Yustinus Prastowo, mengungkap alasan Menteri Keuangan Sri Mulyanimenyinggung pengalaman pembantu Presiden di Kabinet Indonesia Maju dalam diskusi bersama Jakarta Post beberapa waktu lalu. Yustinus mengatakan Sri Mulyani ingin memberi penjelasan terkait penyerapan anggaran yang lebih lambat di paruh pertama 2020.
Pernyataan tersebut, tutur dia, juga tidak terkait dengan isu pergantian menteri yang belakangan santer beredar. “Pernyataan Bu Ani (Sri Mulyani) soal ini sudah biasa dan tak terkait dengan isu reshuffle, tapi lebih pada penjelasan mengapa penyerapan anggaran dan lain-lain agak lambat,” katanya saat dihubungi.
Sri Mulyani dalam diskusi virtual menyebut ada sejumlah menteri yang baru menjabat di kursi Kabinet dan belum pernah bekerja sebelumnya di pemerintahan. Dia berharap menteri-menteri itu sudah tahu tentang birokrasi, dokumen anggaran, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Menurut Yustinus, pernyataan Sri Mulyani ini tak mengandung ungkapan negatif, tapi mengungkapkan keadaan yang sebenarnya secara faktual. Sri Mulyani, kata dia, juga menyadari bahwa perubahan APBN di masa Covid-19 terbilang radikal karena harus menyesuaikan dengan kondisi yang serba tidak pasti.
Maka, ia mengakui para menteri masih perlu melakukan penyesuaian terhadap fleksibilitas anggaran negara tersebut. “Menteri yang sudah pengalaman saja masih perlu adaptasi dan mengalami kesulitan, apalagi yang baru. Jadi ini permakluman saja,” katanya.
Meski demikian, di kesempatan berbeda, Yustinus mengatakan Sri Mulyani lebih optimistis di tahun anggaran mendatang. Sebab, menteri-menteri sudah lebih terbiasa dan memahami birokrasi.
Adapun ekonom senior Rizal Ramli sebelumnya menduga pernyataan Sri Mulyani berhubungan dengan perintah dari Presiden Jokowi. “Bisa juga dia (Sri Mulyani) disuruh Jokowi karena mau ganti menteri-menterinya. Mungkin ya, saya cuma bicara kemungkinan,” tutur Rizal dalam diskusi virtual bersama RMOL.
Rizal menduga ada kemungkinan lain yang mendorong Sri Mulyani bicara soal pengalaman menteri. Dia menuding Menteri Keuangan bertindak sebagai orang yang lebih tahu. “Ada kemungkinan Sri Mulyani sok jago,” tuturnya. Menurut Rizal, semestinya Sri Mulyani memiliki tanggung jawab kepada menteri-menteri lain untuk menjelaskan perihal prosedur yang berhubungan dengan anggaran.(msn)