Indovoices.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendukung program Kampus Sehat yang diinisiasi oleh Universitas Indonesia (UI). Dengan adanya Kampus Sehat, diharapkan saat Indonesia menikmati Bonus Demografi pada tahun 2030-2035, bangsa ini diisi oleh generasi yang pintar, sehat, dan berkualitas.
Demikian disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Ariani dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Peluncuran Program Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit”, bertempat di Gedung Aula IMERI, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
“Kampus Sehat ini adalah inisiatif UI didukung oleh Kemenkes. Kita sedang ujicoba di empat kampus. Kita berharap 2030, 2035, saat kita mendapatkan bonus demografi itu adalah usia-usia produktif yang bisa menjadi pemimpin negara yang akan membawa bangsa ini maju,” tuturnya.
Menurut Ariani, berdasarkan data dari riset kesehatan dasar, Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini sudah dialami oleh anak-anak usia 10-14 tahun, di mana dulu sebagian masyarakat masih menganggap PTM adalah penyakit orang tua.
“Jadi dialami juga pada usia produktif. Bayangkan kalau kita tidak intervensi, mengingatkan perihal gaya hidup, apa yang akan kita dapat generasi yang akademis baik tapi secara fisik tidak baik lagi. Terpapar asap rokok, tidak tahu obesitas itu adalah faktor risiko penyakit, dan lain sebagainya,” jelasnya Ariani.
Sehingga, lanjut Ariani, diharapkan dengan melakukan intervensi sejak usia produktif dapat menghasilkan lulusan sekaligus agen perubahan yang tidak hanya pintar tapi juga sehat dan berkualitas.
“Kita coba masuk ke usia produktif ini agar lulusan menjadi agent of change (agen perubahan), tidak hanya pintar secara akademis tapi juga sehat dan berkualitas. Harapannya Kampus Sehat adalah program terintegrasi beberapa program, mulai dari penyakit menular, tidak menular, gizi, kesehatan lingkungan, dan kesehatan jiwa. Paling penting, harapannya di Kampus Sehat ini zero rokok, zero narkotik, zero bullying juga,” tandasnya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Pradana Soewondo. (jpp)