Indovoices.com -Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka peluang bagi putra putri terbaik bangsa lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat, untuk dapat mengikuti seleksi penerimaan Calon Taruna/Taruni Pola Pembibitan Kemenhub dan Pola Pembibitan Pemerintah Daerah (Pemda). Dalam surat pengumuman Nomor PG.04 Tahun 2020, Kemenhub menyiapkan 2.676 formasi yang terdiri dari 1.932 formasi Program Studi Pola pembibitan Kemenhub dan 744 formasi Program Studi Pola Pembibitan Pemda.
Pola Pembibitan Pemda hanya dilaksanakan oleh Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD (PTDI-STTD), dimana calon pelamar prodi tersebut wajib berdomisili sesuai dengan wilayah formasi prodi Pemda. Sementara calon taruna/taruni Pola Pembibitan Kemenhub dapat memilih prodi tanpa dibatasi domisili asal. Untuk persyaratan para pelamar wajib warga negara Indonesia, dengan usia maksimal 23 tahun dan minimal 16 tahun pada 1 September 2020, kecuali untk D-III LLU dan D-III MLU minimal 18 tahun pada 1 Juli 2020, dan D-IV LLU minimal 17 tahun pada 1 Juli 2020.
Kemudian untuk lulusan tahun 2019 dan sebelumnya memiliki nilai ijazah tidak kurang dari 7,0 (skala 1-10) / 70.00 (skala 10-100) / 2,8 (skala 1-4). Sedangkan pelamar lulusan tahun 2020 memiliki nilai rata rata rapor untuk komponen pengetahuan lima semester (semester gasal dan genap untuk kelas X dan IX serta semester gasal kelas XII) sebesar 70 (skala 10-100). Bagi lulusan luar negeri atau memiliki ijazah berbahasa asing wajib melampirkan surat penyetaraan/persamaan ijazah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Persyaratan lain yang wajib dipenuhi adalah tinggi badan pria minimal 160 cm, dan wanita 155 cm, kecuali untuk program studi D-III PPKP minimal 165, dan program studi D-III OBU minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm bagi wanita. Pelamar memiliki badan sehat, tidak cacat fisik dan mental, bebas HIV/AIDS, dan bebas narkoba. Kemudian calon taruna tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik terkecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama/adat. Sedangkan calon taruni tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas tindik anggota badan selain telinga dan tidak lebih dari satu pasang tindikan.
Para pendaftar juga diharuskan memiliki pengeliatan normal dan tidak buta warna baik parsial maupun total. Selain itu pelamar juga tidak pernah menjalani dan terancam hukuman pidana, tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sabagai taruna/taruni dilingkungan Badan Pengembangan SDM Perhubungan. Kemudian bersedia diberhentikan tidak dengan hormat apabila melakukan tindak kriminal, terlibat kasus narkoba, melakukan tidndakan asusila atau penyimpangan seksual, dan dapat dinyatakan gugur apabila terbukti melakukan pemalsuan identitas atau dokumen.
Khusus program studi D-III Penyelamatan Pemadam Kebakaran Penerbangan (PPKP) hanya menerima pendaftar pria, kemudian untuk Calon Taruna/Taruni program studi di PTDI-STTD bersedia mengikuti pendidikan di kampus yang ditentukan oleh PTDI STTD sesuai dengan program studi yang dipilih.
Para pelamar dapat melakukan pendaftaran secara online dan mengunggah dokumen persyaratan pada laman https://dikdin.bkn.go.id mulai 8 Juni hingga 23 Juni 2020 pukul 23.59 WIB. Sedangkan panduan pendaftaran dan ketentuan pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada http://sipencatar.dephub.go.id.
Selama mengikuti pendidikan, terdapat biaya penyelenggaraan pendidikan terdiri atas biaya akademik yang merupakan biaya SPP atau semester yang ditanggung pemerintah, dan biaya nonakademik terdiri dari biaya penunjang akademik yang dibebankan pada calon Taruna/Taruni, dan rincian biaya dapat diakses pada laman https://dikdin.bkn.go.id/informasi.
Berikut Sekolah Kedinasan dari Kementerian Perhubungan :
- Pendidikan Transportasi Darat
– Politeknik Transportasi Darat Indonesia
– STTD (PTDI-STTD) Bekasi
– Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal
– Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun
– Politeknik Transportasi Sungai Dnaau dan Penyebrangan (Poltrans SDP) Palembang
– Politeknik Transportasi Darat (Poltrada) Bali - Pendidikan Transportasi Laut
– Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta
– Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang
– Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar
– Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya
– Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumatera Barat
– Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh
– Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Banten - Pendidikan Transportasi Udara
– Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug
– Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya
– Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Makassar
– Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Medan
– Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Palembang
– Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Jayapura. (kominfo)