Indovoices.com – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerima Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), di kantor Kementerian Agama. Ikut mendampingi, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, A Umar.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi mengatakan, kehadirannya dalam rangka mensinergikan program IPNU dengan Kementerian Agama terkait penguatan moderasi beragama di madrasah dan sekolah. “Kedatangan IPNU untuk meminta dukungan atas rencana melakukan kegiatan berupa Madrasah Deradikalisasi di sekolah-sekolah,” kata Aswandi di Jakarta, Senin (22/07/2019).
Menurutnya, Madrasah Deradikalisasi bertujuan menetralisir radikalisme yang saat ini semakin marak di masyarakat. “Kegiatan yang akan dilakukan adalah pembinaan di sekolah berupa latihan kepemimpinan dan life skill untuk anggota organisasi siswa intra sekolah (OSIS),” jelas Aswandi.
Menag menyambut baik pelaksanaan kegiatan yang akan digelar IPNU. “Kemenag adalah instansi vertikal, kebijakannya bisa sampai ke bawah. Beda dengan Kementerian Pendidikan, regulasi di daerah dipegang oleh Dinas Pendidikan di bawah Pemerintah Daerah,” jelas Menag Lukman Hakim Saifuddin.
Menag menyarankan IPNU untuk bersinergi dan menjalin hubungan baik juga dengan Gubernur, Kepala Daerah, dan Kepala Dinas Pendidikan. Jika di madrasah yang menjadi binaan Kementerian Agama, program ini bisa disinergikan dengan Direktorat KSKK Madrasah. Adapun untuk sekolah umum, perlu disinergikan dengan Dinas Pendidikan setempat.
Terkait kebutuhan trainer, Menag mengatakan bahwa pihaknya siap membantu. Namun, IPNU juga harus menyiapkan disain dan modul yang akan menjadi pedoman narasumber dalam menyampaikan materinya.
“Jangan sampai narasumber bicara tidak sesuai konteks dan tujuan kegiatan. Harus dikasih koridor yang sesuai niat baik yang ingin dicapai,” tegas Menag.
Pada kesempatan itu, IPNU juga mengharapkan kesediaan Menag untuk hadir sebagai pembicara sekaligus membuka Kongres Besar IPNU yang akan digelar September mendatang.(jpp)