Indovoices.com- Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan kembali melepas ekspor komoditas produk pertanian asal Sumatera Utara (Sumut) ke Benua Eropa. Kali ini giliran produk turunan dari pala berupa daging buah kering (Myristica Fragrans).
Produk ini milik PT. SMTM dengan total 10,6 ton senilai Rp. 196,6 juta. Produk dikirim ke Italia melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.
“Agar diterima di negara tujuan, Karantina Pertanian Belawan menerbitkan Phytosanitary Certificate setelah dilakukan pemeriksaan sesuai standar prosedur operasional penerbitan PC,” jelas Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul.
“Khusus untuk pala ke Uni Eropa dipersyaratkan bebas dari aflatoksin sesuai edaran Kepala Badan Karantina Pertanian no.10144/KR.020/K/05/2019 tanggal 31 Mei 2019 perihal Penegasan Persyaratan Health Certificate (HC) Untuk Ekspor Pala ke Uni Eropa,” tegas Hasrul.
Buah pala dan produk turunan pala memang sangat diminati luar negeri, sehingga diharapkan para petani mampu memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas produksi.
“Data sistem otomasi Karantina Pertanian Belawan, IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) selama bulan Januari hingga September 2019, ekspor daging pala, biji pala dan fully frekuensi pengirimannya telah mencapai 13 kali dengan jumlah total 33,7 ton dengan negara tujuan Italia, Malaysia, Vietnam, Kolombia Amerika Serikat, India, dan Belanda,” jelasnya saat memberikan PC.
Sementara di tahun 2018 untuk produk yang sama tercatat sebanyak 11 kali sejumlah 71.386 kg ke USA, Itali, Malaysia, Mauritius, Siria dan Vietnam, meningkat cukup signifikan.
Buah Pala dapat diolah dengan berbagai aneka cara sehingga dapat menghasilkan produk turunan yang bisa mendatangkan devisa negara. Turunan pala antara lain dapat berupa berupa daging buah, selaput pala (fully), cangkang dan biji. Dengan kreasi dan inovasi industri rumah tangga dapat mengolah pala menjadi asinan, manisan, marmalade, selai, kristal daging buah pala dan minyak untuk mendapatkan rupiah.
Pojok Ekspor
Sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian untuk menggenjot ekspor, Karantina Pertanian Belawan meluncurkan inovasi layanan Pojok Ekspor.
Melalui layanan ini, masyarakat dapat memperoleh layanan informasi seputar ekspor komoditas pertanian khususnya asal Provinsi Sumatera Utara.
Layanan memfasilitasi para eksportir agar mampu memenuhi dokumen persyaratan ekspor negara tujuan. Layanan ini juga tidak dipungut biaya.
“Salah satu contoh manfaat layanan ini, eksportir mendapatkan informasi dokumen persyaratan ekspor buah pala ke Uni Eropa selain Phytosanitary certificate, wajib melengkapi dokumen Health Certificate (HC) yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Pusat/Daerah,” pungkas Hasrul. (kementan)