Indovoices.com- Yasonna H Laoly kembali mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Setelah menjalani prosesi pelantikan sebagai Menkumham di Istana Kepresidenan, Jakarta. Yasonna bersiap membuka lembaran baru saat kembali ke Kemenkumham.
Saat menjalani serah terima jabatan (sertijab) dengan Pelaksana Tugas Menkumham sebelumnya, Tjahjo Kumolo, Yasonna mengapresiasi atas kinerja Tjahjo selama memimpin Kemenkumham.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Tjahjo telah memimpin Kemenkumham dengan baik,” kata Yasonna.
Yasonna mengatakan, ada beberapa hal yang dipesankan oleh presiden, salah satunya fokus kepada pembangunan sumber daya manusia dalam rangka pembangunan omnibus law.
“Saya mengajak semua jajaran Kemenkumham menyingsingkan lengan baju untuk kerja lebih keras dan cepat lagi,” ucapnya di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Pesan presiden lainnya, lanjut Yasonna, Kemenkumham harus meningkatkan pelayanan publiknya, termasuk pelayanan keimigrasian dan pemasyarakatan. “Tingkatkan pelayanan keimigrasian, termasuk di bandara-bandara,” imbuhnya.
“Pelayanan pemasyarakatan juga harus segera berbenah diri, penyelesaian revisi undang-undang narkotika menjadi sangat penting untuk dilakukan, penekanan pada rehabilitasi (pengguna narkoba di lembaga pemasyarakatan), serta peredaran narkoba yang masih ditemukan (di lembaga pemasyarakatan). Ini harus menjadi catatan prioritas kita,” sambung Yasonna.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Menkumham sebelumnya, Tjahjo Kumolo, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran Kemenkumham atas kerja samanya selama 23 hari memimpin Kemenkumham.
“Saya baru saja melakukan sertijab dengan Pak Tito (Menteri Dalam Negeri),” kata Tjahjo. “Namun, saya belum bisa memecahkan rekor milik Pak Mahfud MD (yang menjabat selama) 12 hari jadi Menkumham,” candanya.
“Selamat kepada Pak Yasonna Laoly untuk mengemban amanah dari presiden dan wakil presiden untuk memimpin Kemenkumham lima tahun yang akan datang,” kata Tjahjo.
Tjahjo mengatakan bahwa dalam politik itu tidak ada pensiunnya. “Mohon doa restu saya akan mengemban tugas sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” tutupnya. (jpp)