Indovoices.com –Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh dr Safrizal Rahman menyatakan potensi seseorang tetap terinfeksi COVID-19 meski telah melakukan vaksinasi kecil. Mayoritas penerima vaksin dapat terhindari dari virus tersebut.
“Jadi setelah vaksin ini dilakukan, sebagian besar mungkin tidak terkena COVID-19. Dan seandainya masih terkena COVID-19 tentu saja harapannya terkena dengan gejala yang ringan saja, jadi tidak sampai tahap yang berat,” kata Safrizal di Banda Aceh.
Safrizal mencontohkan seperti vaksin yang disuntik terhadap warga yang ingin ke Tanah Suci Mekkah. Mereka harus melakukan vaksinasi influenza terlebih dahulu, namun juga berpotensi untuk terkena flu tetapi tidak berat.
“Kalau kita perhatikan orang ke Tahan Suci, disuntik vaksin influenza, tapi di sana, pulang, flu juga tetapi tidak berat, ini tujuannya sebenarnya,” kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) itu.
Safrizal menyebutkan vaksinasi merupakan upaya pemerintah dalam melindungi warganya terhadap serangan virus corona yang telah menewaskan jutaan jiwa penduduk di dunia.
Menurut dia, salah satu cara untuk terhindar dari infeksi wabah virus tersebut melalui vaksinasi. Sebab, setelah seseorang disuntik vaksin maka akan terbentuk antibodi atau kekebalan, yang kemudian membuatnya terhindar dari infeksi atau sebagai pembawa virus (carrier).
“Saya malahan berharap kalau bisa hari ini divaksin. Tapi kita (Aceh) mulai melakukan vaksinasi besok (Jumat) ya, bersama pak gubenur dan seterusnya,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif mengatakan pemerintah akan melakukan vaksinasi terhadap 3,7 juta jiwa penduduk Aceh. Untuk gelombang pertama yang dimulai Jumat (15/1) besok, prioritas kepada tenaga kesehatan dengan total 56.450 orang.
Selain tenaga kesehatan, sasaran vaksinasi lain seperti tenaga pelayanan publik, TNI dan Polri sebanyak 365.394 orang, kemudian masyarakat rentan, geospasial, sosial dan ekonomi sebanyak 1.771.014 orang serta pelaku ekonomi esensial dan kelompok masyarakat lainnya sebanyak 1.592.752 orang. “Jadi total masyarakat yang akan menerima vaksin nantinya sebanyak 3.785.510 orang,” kata Hanif.