Indovoices.com –Kebakaran dan ledakan 4 tangki di Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat menyebabkan operasional kilang berhenti sementara. Hingga pagi ini, baru dua tangki yang berhasil dipadamkan.
Beberapa jam setelah tangki terbakar pada Senin (29/3), Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok langsung meninjau lokasi kebakaran.
Dia pergi bersama Komisaris Pertamina Condro Kirono. Mereka didampingi Chief Executive Officer (CEO) Refining & Petrochemical Subholding Pertamina Djoko Priyono. Setelahnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pun meninjau ke sana usai melakukan konferensi pers virtual.
Sering Terjadi Kebakaran di Balongan, Ahok Akan Kumpulkan Direksi
Ahok akan mengumpulkan jajaran direksi untuk meminta penjelasan terkait kebakaran tangki Kilang Minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Dia mengatakan jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina akan rapat bersama pada Kamis (1/4) mendatang. Agendanya untuk mendengarkan penjelasan direksi sebab sering terjadi kebakaran di kilang tersebut.
“Iya, untuk mendengarkan argumentasi direksi kenapa ini sering terjadi karena di Balongan sudah ketiga kalinya (terbakar) sejak dioperasikan 1994,” kata Ahok.
Ahok mengatakan, dugaan awal kebakaran tersebut karena ada minyak yang rembes di sekitar tangki. Rembesan itu menyebabkan percikan api saat ada petir di hari kejadian. Namun, hingga kini penyebab kebakaran masih diinvestigasi.
Potensi Kerugian Masih Dihitung
Mengenai kerugian, hingga saat ini Ahok belum memberikan informasinya. Sebab direksi masih berhitung, termasuk kerugian karena kilang berhenti memproduksi.
Sebelumnya, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono mengatakan, perusahaan kehilangan 400 ribu barel produksi di Balongan usai kilang terbakar. Jumlah produksi yang hilang tersebut berdasarkan lamanya pemadaman yang diperkirakan berlangsung hingga 5 hari ke depan.
Saat kejadian, satu dari empat tangki yang terbakar, berisi 23 ribu kiloliter (KL) BBM. Sedangkan tiga tangki lainnya kosong. Keempat tangki memiliki kapasitas 100 ribu KL.
“Sambil menunggu pemadaman, mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal, kira-kira kehilangan produksi yang tidak bisa di-supply dari kilang 400 ribu barel,” kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono dalam konferensi pers Pertamina secara virtual, Senin (29/3).
Meski begitu, Pertamina memastikan pasokan BBM ke masyarakat tidak terganggu. Perusahaan akan mencari pasokan dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Produksi Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sementara dari Kilang TPPI bisa digenjot hingga 500 ribu barel.
Produksi Kilang Cilacap akan dibawa Pertamina menggunakan kapal ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara produksi dari Kilang TPPI akan dibawa ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.