Indovoices.com –Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, sempat menyebut seorang cleaning service di Kejaksaan Agung yang memiliki rekening Rp 100 juta. Petugas kebersihan tersebut bekerja di Gedung Utama Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terbakar pada Agustus lalu.
Dari catatan cleaning service itu pertama kali diperiksa Bareskrim Polri pada Senin (21/9). Setelah kasus kebakaran Kejagung naik tingkat menjadi penyidikan, ia kembali diperiksa pada Kamis (24/9).
Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Ferdy Sambo, enggan berkomentar banyak soal pemeriksaan cleaning service itu. Apa tanggapannya?
“Sudah masuk dalam materi penyidikan,” kata Ferdy.
Ferdy menuturkan, kasus kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung terus didalami. Ia meminta semua pihak bersabar.
“Proses penyidikan kasus kebakaran Kejaksaan masih berjalan,” ujar Ferdy.
Sebelumnya, Arteria menyebut, cleaning service itu bernama Joko. Dia termasuk saksi yang diperiksa terkait kasus kebakaran di Kejagung. Bareskrim Polri sudah memeriksa Joko, bahkan dengan lie detector.
“Jaksa Agung harus curiga, ada 1 cleaning service, dia orang kerja di lantai dasar, kok, bisa punya akses ke lantai 6, yang ditengarai dia tidak hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu. Apa benar, dicek rekening uangnya di atas Rp 100 juta. Apa benar kalau dia diperiksa selalu didampingi anak buahnya mantan JAM. Apa benar ada penampilan baru yang bersangkutan dibotakkin, kalau dibotakkin, hati-hati, sulit kalau mau cek DNA,” kata Arteria dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Kamis (24/9).
Jaksa Agung, Burhanuddin, menuturkan, uang Rp 100 juta yang dimiliki Joko tengah diselidiki Bareskrim. Sayangnya tak dirinci lebih lanjut, sudah berapa lama Joko bekerja dan di lantai berapa dia bertugas.
“Informasi adanya rekening, rekening ini sudah didalami penyidik Bareskrim soal rekening Rp 100 juta yang tidak sesuai dengan pendapatannya ini sudah mulai didalami,” tutur Burhanuddin. (msn)