Indovoices.com-Jumlah penduduk di Italia yang mengidap infeksi virus corona meningkat jadi 1.694 kasus pada Minggu (1/3/2020), yang artinya meningkat 50 persen dalam sehari.
Sebelumnya di Sabtu (29/2/2020) kasus infeksi virus corona Covid-19 di Negeri “Pizza” sebanyak 1.128 kasus.
Peningkatan jumlah ini diumumkan oleh Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borrelli, dalam sebuah konferensi pers di Roma.
Untuk jumlah korban meninggal sampai berita ini dirilis sudah 34 orang kehilangan nyawa. Sementara itu jumlah pasien yang sembuh 83 orang.
Dilansir dari South China Morning Post, Wabah yang menyebar luas di Italia ini turut membuat negara-negara Eropa lainnya meningkatkan kewaspadaannya.
Kasus baru infeksi virus corona Covid-19 telah ditemukan di Republik Ceko, Luksemburg, Jerman, dan Inggris pada Minggu (1/3/2020) meskipun pemerintah setempat telah berupaya mencegahnya.
Pemerintah Italia telah mengajukan bantuan dana 3,9 miliar dollar AS (sekitar Rp55,5 triliun) untuk memerangi virus yang berasal dari Wuhan, China, ini.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Ekonomi Italia, Roberto Gualtieri, dalam wawancara dengan koran La Repubblica yang diterbitkan Minggu kemarin.
Gualtieri menambahkan, langkah ini akan mulai diterapkan pada akhir pekan depan. Dia percaya Uni Eropa tidak keberatan dengan permintaan ini, dan persetujuan parlemen juga akan diusahakan.
Sebagai langkah pertama, pemerintah Roma meluncurkan dana bantuan 900 juta euro (sekitar Rp14,2 triliun) pada Jumat lalu untuk kota-kota yang terisolasi di utara Italia akibat merebaknya virus corona.
Kasus-kasus terbaru di Eropa
Luksemburg adalah negara terbaru di Benua Biru yang melaporkan kasus infeksi virus corona pertamanya, pada Minggu (1/3/2020).
Penderita virus Covid-19 tersebut adalah pria yang pulang dari Italia melalui Bandara Belgia Charleroi awal pekan ini.
Menteri Kesehatan Luksemburg, Paulette Lenert, mengatakan pria berusia 40 tahun itu dalam keadaan baik.
Sebelumnya Republik Ceko ikut tergabung dalam daftar negara Eropa yang terkena kasus infeksi virus corona.
Menteri Kesehatan Ceko, Adam Vojtech, mengonfirmasi pada Minggu bahwa tiga orang positif mengidap virus corona setelah dites.
Dua di antaranya adalah warga negara Ceko yang baru kembali dari Italia, dan satu orang lainnya adalah pelajar Amerika Serikat (AS) yang menimba ilmu di sana.
Sejauh ini tiga kasus tersebut belum bertambah parah.
Kemudian Robert Koch Institute yang merupakan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Jerman, mengungkapkan jumlah kasus infeksi virus corona di Jerman meningkat hampir dua kali lipat.
Pada Sabtu (29/2/2020) jumlah kasus infeksi sebanyak 66, sedangkan pada Minggu tercatat 129 kasus sebagaimana dilansir dari South China Morning Post, Senin (2/3/2020).
Sementara itu di Inggris, jumlah kasus infeksi virus corona sebanyak 35 pada Minggu (1/3/2020).
Kepala Petugas Medis Inggris, Chris Witty, mengatakan ada 12 kasus infeksi baru. Enam di antaranya adalah orang-orang yang baru kembali dari Italia, dan dua lainnya baru saja mengunjungi Iran.
Lalu di Finlandia, jumlah kasus infeksi virus corona bertambah tiga dengan total 6 kasus sekarang.
Ketiga kasus tambahan tersebut didapat dari orang-orang yang terinfeksi di Italia.
Swedia yang bertetangga dengan Finlandia melaporka 14 kasus, sedangkan di Denmark ada tiga kasus.
Norwegia melaporkan 19 kasus virus corona, termasuk lima karyawan di klinik mata rumah sakit Universitas Oslo.
Jumlah kasus infeksi virus corona di Eropa terus bertambah, meskipun beragam acara akbar telah dibatalkan penyelenggaraannya.
Pameran mobil di Jenewa, pameran perjalanan dagang ITB Berlin, Mobile World Congress di Barcelona, dan pameran furnitur tahunan di Milan adalah beberapa di antaranya.
Museum The Louvre di Prancis juga masih ditutup pada Minggu. Pemberitahuan lebih lanjut kapan museum dibuka akan diketahui Senin (2/3/2020).(msn)