Indovoices.com –Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mulai bisa mengendalikan diri saat momentum liburan panjang tiba di masa pandemi seperti sekarang. Ia menduga lonjakan kasus Covid-19
belakangan yang cukup signifikan hingga tembus 1 juta kasus tak bisa dilepaskan dari mobilitas tinggi masyarakat saat musim liburan.
“Saat musim libur mobilitasnya jangan terlalu tinggi,” kaya Budi di Yogyakarta, Kamis, 28 Januari 2021.
Sejak masa pandemi dan setiap kali musim liburan panjang, kata Budi, kasus aktif Covid-19 naik rata-rata sampai 40 persen.
Misalnya saat libur panjang akhir tahun 2020. Pada November 2020 terhitung tambahan kasus aktif ada sebanyak 50 ribu kasus. Namun dua bulan setelah November, yaitu pada Januari 2021 ini, jumlah tambahan kasus aktif sudah berlipat menjadi 140 ribu kasus lebih.
Yang perlu diketahui, kata Budi, setiap ada kenaikan kasus aktif 40 persen, maka 30 persen dari kasus itu membutuhkan tempat tidur perawatan untuk isolasi dan 5 persen lainnya masuk ke ICU. Dari kasus liburan panjang akhir tahun 2020, kebutuhan tambahan ranjang yang awalnya 15 ribu berlipat menjadi 42 ribu ranjang.
Maka, menurut Budi, persoalan kurangnya tempat tidur dan tenaga kesehatan akan terus terjadi jika masyarakat tak ada upaya meminimalisir penularan dengan mengurangi mobilitas besar-besaran khususnya pada masa libur panjang. “Yang utama saat ini bagaimana caranya mengurangi kasus aktif dengan cara mentaati protokol kesehatan dan yang terpenting mengurangi mobilitas,” ujarnya.
Yogyakarta sebagai satu sentra destinasi wisata pun belum lepas dari tingginya penularan Covid-19. Upaya pembatasan kegiatan secara terbatas masyarakat yang diperpanjang dari 11-25 Januari menjadi 26 Januari-8 Februari 2021 sejauh ini belum berhasil menekan tingginya kasus.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pun membeberkan situasi perkembangan Covid-19 selama masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali periode pertama di DIY. “Dari tanggal 11-25 Januari, kondisi kasus Covid-19 status confirm sebanyak 1.886 kasus menjadi 1.697 kasus atau terjadi penurunan sebanyak 4,7 persen,” ujarnya di sela pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta Kamis 28 Januari 2021.
Namun, ujar Sultan, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat kasus kematian pada periode 11-25 Januari 2021 itu juga cukup tinggi yakni sebanyak 137 kasus atau 28 persen dari total kematian. Dengan angka kematian itu, jika dirata-rata selama dua pekan PPKM, per harinya sedikitnya ada 9 orang meninggal di DIY karena Covid-19
Sultan menuturkan proporsi kasus Covid-19 dengan penyakit penyerta atau komorbid sebanyak 60 persen pada rentang usia 50-75 tahun. Sedangkan untuk pemanfaatan bed critical ICU telah ditambah sebanyak 76 unit menjadi 80 bed atau naik 17,5 persen dan pemanfaatannya rata-rata saat ini sebesar 70 persen dari ketersediaan.(msn)