Indovoices.com-Spanyol telah menjadi negara ketiga yang melampaui Cina dalam infeksi virus Covid-19, setelah Amerika Serikat dan Italia. Dengan populasi 47 juta, penghitungan infeksi di negara itu mencapai 85.195 naik 8 persen dari hari sebelumnya.
Laporan Kementerian Kesehatan Spanyol mengatakan penambahan 812 kematian menjadi 7.300 korban sejak wabah dimulai pada awal Maret. Jauh di atas Cina dengan 3,304 orang meninggal dunia dan tepat berada di bawah Italia dengan korban meninggal dunia terbanyak 10,779 orang.
Kota Madrid menjadi tempat penyumbang hampir setengah dari total kematian yang telah tercatat. Di kota itu, bendera dikibarkan setengah tiang ketika pihak berwenang menyatakan momen berkabung resmi dengan mengadakan momen satu menit mengheningkan cipta di tengah hari.
Pihak berwenang juga menambah penutupan negara setengah bulan sejak Senin. Keputusan ini didukung oleh anggota Kabinet Spanyol untuk mengurangi tekanan penyakit pada sistem kesehatan negara yang mulai kewalahan.
Hanya pekerja di rumah sakit, apotek, rantai pasokan makanan, dan industri penting lainnya yang diperbolehkan untuk bekerja hingga akhir Paskah atau pertengahan April. Sementara pekerja di bidang lainnya diminta untuk mengurangi operasi hingga tingkat akhir pekan.
Setidaknya enam dari 17 wilayah Spanyol berada pada ambang batas ketersediaan tempat tidur ICU, sedangkan tiga wilayah lainnya hampir mendekati abang batas tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah sedang mengejar pembangunan rumah sakit lapangan untuk dapat segera dipergunakan. (msn)