Setiap orang pasti memiliki impian, harapan dan cita-cita, terkadang impian tersebut bisa terwujud, namun tak jarang impian tersebut gagal dan tidak terwujud. Namun setidaknya dengan adanya impian tersebut, menimbulkan harapan.
Dan harapan itulah yang membuat manusia mau terus berusaha untuk mencapainya, berusaha untuk lebih baik lagi untuk menyongsong masa depan. Demikian juga dengan bangsa Indonesia. Melalui seorang Jokowi, Indonesia menitipkan impian dan harapannya untuk Indonesia yang lebih baik dimasa depan. Apa saja Impian tersebut?.
Bila kita membaca isi yang terdapat dalam surat tersebut, terdapat makna yang sangat mendalam tentang Indonesia.
Saya tidak akan membahas butir demi butir isi surat tersebut, karena penjabarannya pasti akan sangat panjang. Namun secara garis besar, Jokowi berharap Indonesia bisa menjadi bangsa yang unggul, tidak hanya manusianya, namun juga budaya, spritual dan menghargai perbedaan (plurarisme). Memiliki kemajuan di berbagai bidang baik pendidikan maupun teknologi di dunia.
Dan untuk mencapai hal tersebut salah satunya adalah melalui masyarakat dan aparatur negara yang bebas dari budaya korupsi sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik, dan merata di seluruh Indonesia, yang pada gilirannya kelak diharapkan Indonesia bukan hanya menjadi negara yang berpengaruh di Asia, namun juga menjadi barometer dunia. Menakjubkan bukan?.
Semua impian tersebut disimpan dalam sebuah wadah sejarah berbentuk kapsul yang diberi nama Kapsul Waktu Impian Indonesia, didalamnya terdapat tempat menyimpan dokumen tulisan impian yang tidak hanya ditulis oleh Jokowi saja, namun juga oleh masyarakat dan para kepala daerah 34 provinsi, termasuk dari kepala daerah DKI Jakarta yang saat itu masih dijabat oleh Basuki Tjahaya Purnama yang biasa dipanggil dengan Ahok.
Kapsul Waktu Impian Indonesia, dibuat sebagai bagian dari “Gerakan Nasional Ayo Kerja” dalam rangka memperingati 70 tahun Indonesia merdeka, yang merupakan simbol impian, harapan, motivasi bangsa Indonesia untuk 70 tahun yang akan datang.
Merauke menjadi tempat berakhirnya Ekspedisi Kapsul Waktu, dipilih sebagai lokasi tempat peletakan Kapsul Waktu Impian Indonesia sebagai ujung pengikat persatuan bangsa, sementara itu ujung satunya adalah Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam menjadi tempat dimulainya perjalanan Kapsul Waktu.
Ekspedisi kapsul waktu telah mengelilingi 34 provinsi sejak 22 September 2015, sejauh 24.089 km, membawa Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085, dari ujung barat ke ujung timur Indonesia. Kapsul Impian ini akan diletakkan secara permanen di Monumen Kapsul Waktu Impian Indonesia 2015-2085 di Merauke oleh Presiden Jokowi.
Pembangunan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berdasarkan ide dari Presiden Joko Widodo.
“Mudah-mudahan akan selesai lebih cepat yakni Oktober 2018 nanti. Saat ini progres fisik telah mencapai 59 persen,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mengunjungi pembangunan monumen, Kamis 15 Maret 2018.
Bupati Merauke Frederikus Gebze mengungkapkan, monumen ini bukanlah konstruksi biasa, melainkan karya seni sejarah yang diperuntukan untuk generasi penerus bangsa. Monumen tersebut memiliki lebar 17 meter, tinggi 8 meter dan panjang 45 meter. Angka 17, 8 dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen.
“Nantinya akan diceritakan dalam bentuk relief perjalanan napak tilas Indonesia. Karena itu ini ditaruh di ujung timur yang tiap hari matahari memancar bagai mata yang menggambarkan pembangunan Indonesia,” kata dia.
Monumen ini akan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah favorit di Merauke dengan mengadopsi unsur budaya Papua, dimana Kapsul Waktu akan ditempatkan di atas bangunan yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani.
Lantas pertanyaannya, apakah impian tersebut dapat tercapai?. Maka jawabannya bisa iya dan tidak, tergantung siapa yang kita pilih untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di negeri ini setelah masa Jokowi nanti?
Saya pribadi menganggap apa yang sedang dikerjakan Jokowi adalah sedang membangun, menguatkan serta memperbaiki pondasi sebuah rumah (negara) yang namanya Indonesia. Maka tugas pemimpin selanjutnya, selain merawat pondasi yang ada, juga melanjutkan dengan membangun dinding, pintu, jendela dan atap bagi bangsa ini.
Bila diteruskan oleh pemimpin yang memiliki visi, misi dan semangat kerja yang sejalan dengan Jokowi, bisa jadi impian tersebut akan tercapai bahkan lebih cepat dari yang diharapkan.
Namun bila diteruskan oleh pemimpin yang serakah, oportunis, korup, radikal, pesimis bahkan menghalalkan segala cara untuk menang, maka siap-siap saja, bukan saja rumah yang diimpikan tidak terwujud, bahkan pondasi yang sudah bagus, pun bisa rusak hancur berkeping-keping.
Masa depan bangsa ini ada di tangan kita, walau kita tidak dapat menyaksikannya kelak, namun anak, cucu atau cicit kita yang jadi saksinya, bisa jadi mereka akan memuji moyangnya karena berhasil memilih pemimpin yang benar atau malah mengutuki kita karena memilih pemimpin yang salah.
Impian Indonesia 2085, seperti mata kita menatap langit dan bintang, terlihat dekat oleh mata namun begitu jauh untuk dijangkau. Semoga impian itu tercapai.