Indovoices.com –Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran menginstruksikan bawahannya untuk serius menekan penyebaran Covid-19. Ia mengancam akan mencopot Kapolsek yang tak serius menangani kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
“Akan diberi reward (hadiah) kalau berhasil menekan Covid-19 di wilayah tapi punishment (hukuman) juga bagi Kapolsek yang tidak turun. Apa punishment-nya? Kemungkinan akan diganti. Kapolda memang tegas menyampaikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 25 Mei 2021.
Pernyataan Kapolda Fadil Imran itu menurut Yusri disampaikan saat memberi arahan kepada Kapolsek hingga Bhabinkamtibmas di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Fadil Imran juga mewajibkan para Kapolsek di wilayah Polda Metro Jaya turun langsung ke lapangan dalam penanganan Covid-19 di wilayahnya.
“Kapolsek diwajibkan turun ke lapangan. Jangan cuma dengar dengar dari Bhabinkamtibmas saja terus tidur,” kata Yusri Yunus.
Polda Metro Jaya memperpanjang operasi penyekatan arus balik hingga 31 Mei 2021. “Apakah akan diperpanjang lagi? Nanti kita lihat situasi, kami masih menghitung warga DKI Jakarta dan sekitar apakah sudah pulang semua,” kata Yusri.
Sebelumnya sebanyak 556 pemudik yang kembali ke Jakarta terindikasi positif Covid-19 berdasarkan tes usap antigen di lokasi penyekatan dan sejumlah kantor Polsek pada 16 hingga 25 Mei 2021.
“Selama sembilan hari setelah Lebaran kita periksa 92 ribu masyarakat yang pulang mudik ke Jakarta atau wilayah hukum Polda Metro Jaya, dari 92 ribu ada 596 positif,” kata Yusri.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut belum ada perintah penghentian penyekatan setelah masa arus balik selesai pada akhir pekan lalu. Karena itu, ia menyatakan akan menambah waktu operasi penyekatan hingga pekan depan.