Bagi para Relawan/Relawati, yang ingin memenangkan Jokowi-Maruf, harus belajar Strategi Pelacur! Hah? Maksudnya Jual diri dan promosi situ? begitu kata seorang kawan saat aku mendiskusikan ini kepada dia.
“Gila Lu Bro! Sakit ya Lu!” teriak dia dengan penuh rasa kesal dan amarah kepada saya. Saya cuman membalas muka kesal dia dengan senyuman.
“Yang saya maksud, bukan merendahkan diri, Jual Diri ke tante tante atau Laki laki hidung belang, NO NO NO! Ini maksud saya” saya mulai menjelaskan
Strategi Pelacur itu adalah :
1. Pelacuran adalah bisnis pertama di dunia, yang sudah dimakan zaman dan tidak pernah hilang sampai sekarang. Pelacur itu tahu harga. Pelacur itu paham dia harganya berapa, dia tahu berapa harus pasang harga. Dia tahu diri ketika dia Jelek tarifnya berapa, dia tahu diri ketika dia Cantik dan seksi tarifnya harus berapa.
2. Jika harus tahu kapan harus naikkin harga, caranya dia harus belajar hal yang baru. Dia harus belalar makeup, belajar Diet saat kegemukkan, dan harus cari tahu gaya gaya apa saja yang sedang ngehits di kalangan penikmat Seks.
3. Kalau dia mau makin laku, maka Servisnya harus disempurnakan dan harus baik. Dia harus mampu belajar hal hal yang baru.
4. Belajar menyukai hal hal yang itu itu saja, terkadang mereka terpaksa melakukan walaupun eneg, demi mendapatkan uang.
5. Seorang pelacur harus tahu kapan harus STOP dan kapan harus insaf.
Ini bukan teknik merubah para pembaca, tapi ini strategi untuk memenangkan tokoh idola, bahkan bisa dipergunakan untuk memperbaiki hidup kita masing masing juga.
Untuk saat ini, mari kita aplikasikan kepada Teknik Kampanye.
1. TAHU “HARGA” – Apa yang dimaksud disini adalah mulai tunjukkan “HARGA” Tokoh Panutan kalian, entah itu capres/cawapres/caleg. Berikan ke masyarakat apa “HARGA” mereka, kenapa kalian dukung mereka, seberapa pantas “HARGA” mereka agar masyarakat berani memilih dia. Tepis semua isu baik fitnah maupun Fitnah yang menyerang agar produk Capres/Cawapres/Caleg kalian tetap putih suci murni dan layak dipilih. Jangan biarkan Fitnah/Hoax mengotori mereka. Tepis semua, blusukanlah, Door to door lah, hancurkan pandangan miring yang muncul di masyarakat agar kembali ke ranah yang benar, maka “HARGA” Cawapres/Capres/Caleg anda akan selalu Mahal dan tidak murahan di hadapan masyarakat.
2. BELAJAR HAL BARU – Tunjukkan hal baru untuk mengkampanyekan mereka. Mulai segera bikin Capres/Cawapres/Caleg anda MAHAL dan Layak dipilih. Berikan pelayanan kepada warga dengan Tagline Capres/Cawapres/Caleg merakyat, pelayanan kesehatan, pelayanan Keagamaan, Pelayanan Hiburan misalnya senam/Jogging bersama, Pelayanan pencegahan Penyakit dengan Fogging gratis di masyarakat. Intinya berikan hal hal yang baru untuk menunjukkan Capres/Cawapres/Caleg anda special dan layak dipilih. Jangan lupa pasang foto Capres/Cawapres/Caleg, jangan nama perusahaan/Partai/Ormas saja, karena kalian kan tidak sedang mengkampanyekan Perusahaan/partai/Ormas kan?
3. PENYEMPURNAAN SERVICE – Ini akan lebih baik jika anda mengkampanyekan Servis, mulailah galang suara dengan Servis yang lebih baik di masyarakat, Izin dipermudah, Toleransi dipertingkat, keamanan ditingkatkan, bantu pemerintah dalam hal ini Pertahana, sebar berita berita bagus, ini juga perlu konsolidasi dengan calonnya juga. Dengan jalan beriringan, kemenangan sudah didepan mata, tetapi jika kita berusaha sendiri, maka kemenangan tergantung keberuntungan.
4. BELAJAR BOSAN – Kampanye promosi Calon Pemimpin memang hal yang membosankan apalagi jika ada persaingan tak sehat dari kubu sebelah. Ini yang harusnya menjadi cambuk motivasi agar calon kita tetap terus berharga dimata pemilih, jangan sampai kendor, malah kalah saingan sama kelompok sebelah. Sama halnya dengan bisnis esek esek, kampanye itu persaingannya sama, sama sama saling menjatuhkan apalagi jika kedua calon sudah saling tahu kelemahannya. Solusi paling efektif adalah tetap menjaga Paslon berada di koridor yang benar, jangan sampai mereka mengeluarkan kalimat blunder yang malah menjatuhkan reputasi Paslon dan harga di mata pemilih. Terkadang kita harus Bosan karena kita harus berusaha sendiri, tidak akan kawan seperjuangan, kampanye sendirian, Tidak ada yang salah dengan berjuang sendiri, walaupun tidak ada suntikan dana, terkadang kita tidak perlu ada “MAMI/PAPI” untuk berjuang memenangkan demi kemenangan paslon.
5. TAHU KAPAN STOP – Ini penting, Kita sebagai Relawan harus tahu kapan STOP. Apakah penting melakukan Joget joget dan Deklarasi deklarasi tanpa turun ke lapangan ? Jika jawabannya tidak penting, maka STOP dan lanjutkan turun ke masyarakat. Jika anda masih berpikir bahwa ya masih penting melakukan deklarasi dan joget joget, silahkan dilanjutkan, tetapi harus dipikir ulang bahwa saingan anda sedang blusukan dan menyebarkan fitnah dan Hoax, jika anda tidak segera sadar dan terbangun dan menepis semua Tuduhan dan Hoax serta Fitnah, maka jangan salahkan jika Para pemilih termakan isu.
Isu itu ibarat Virus HIV, bisa menyerang siapa saja, termasuk Para Relawan Capres/Cawapres/Caleg itu sendiri dengan mempercayai isu itu. Mempercayai isu itu sama halnya dengan mengidap penyakit, kita tinggal menunggu Virus itu menggerogoti kita, kita menderita dan terpaksa memilih Paslon lawan, dan akhirnya kita mati sendiri karena salah memilih karena sudah terlanjur dibunuh oleh Isu itu sendiri.
dan Esensi dari artikel ini hindari JADI PELACURNYA, dalam arti jangan mudah melacurkan diri dengan menerima uang dari mana saja demi kekayaan pribadi, yang dimaksud pembahasan diatas adalah Kita ikuti Strategi pemasarannya bukan menjadi Seorang Pelacur, yang rela melacurkan diri, menghianati negara dan cita cita persatuan dan kesatuan demi uang 10 juta, 100 juta atau bahkan ratusan milyar yang akhirnya membuat harga diri kita semakin jatuh tatkala Lawan Paslon mulai mencibir dan bersorak kemenangan dan kita semakin direndahkan.
Semoga bisa pada paham?