Indovoices.com –Kepala Sekretariat Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kolonel Laut RM Tjahja Nurrobi mengatakan, kamar isolasi mandiri di Wisma Atlet, yakni di Tower 5 tinggal 20 persen, sedangkan ketersediaan kamar untuk pasien bergejala masih 50 persen.
“Untuk mandiri itu ketersediaan 20 persen, untuk ketersediaan yang gejala sampai sekarang masih sekitar 50 persen,” kata Nurrobi dalam dialog BNPB bertajuk “Menyikapi Tren Kenaikan Kasus Covid-19” .
Meski untuk ketersediaan kamar pasien bergejala masih sekitar 50 persen, Nurrobi tak memungkiri kekhawatirannya jika sewaktu-waktu semua kamar penuh.
Ia memprediksi, kamar di Wisma Atlet bisa saja penuh dalam hitungan hari jika kenaikan jumlah pasien Covid-19 tak diantisipasi.
Wisma Atlet, kata dia, tengah fokus pada pelayanan pasien Covid-19 dengan gejala yang dirawat di Tower 4, Tower 6, Tower dan 7.
Sementara itu, untuk pasien Covid-19 tanpa gejala, Wisma Atlet meminta bantuan kepada Wisma Atlet Pademangan dan beberapa hotel bantuan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Nurrobi juga menegaskan, untuk pelayanan pasien bergejala, Wisma Atlet hanya menerima pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang.
“Kita hanya yang gejala ringan dan sedang saja ya. Kalau untuk yang berat dan kritis biasanya kita rujuk ke rumah sakit rujukan,” ucap dia.
Di sisi lain, ia juga melaporkan adanya tren peningkatan persentase pasien yang sembuh di Wisma Atlet.
Menurut dia, saat ini rata-rata kesembuhan hampir 90 persen di Wisma Atlet.
Ia melihat, untuk tren kesembuhan di Wisma Atlet, kondisinya hampir sama dengan skala nasional yang mengalami peningkatan.
Namun, ia tetap mengimbau akan adanya kecenderungan jumlah pasien yang masuk ke Wisma Atlet lebih banyak daripada yang keluar atau sembuh.
“Nah, itu makanya kita antisipasi dilihat dari kurvanya. Semakin curam kurvanya, ini trennya semakin cepat sehingga kita harus cepat-cepat juga untuk mengantisipasi,” kata Nurrobi.(msn)