Berputar-putar menjelaskan teori naturalisasi sungai gagasannya, gubernur Anies kebingungan sendiri dan akhirnya menyerah tanpa syarat. Teorinya menguap bersamaan dengan retorikannya dan akhirnya hanya meneruskan apa yang sudah dilakukan Ahok, betonisasi sungai.
Saya intip-intip berita di detik.com, eh..beneran, kali item dekat wisma atlet Kemayoran akhirnya dipasang dinding turap alias betonisasi, bukan naturalisasi. Tak tanggung-tanggung, total panjang kali yang dipasang beton oleh gubernur Anies hampir mencapai 2 kilometer.
Dengan demikian sudah dua kegagalan gubernur Anies mengawali kinerjanya tahun ini. Pertama gagal mengeksekusi programnya sendiri dan yang kedua gagal menghindar dari kebijakan Ahok.
Kita tahu sama tahu kalau selama ini gubernur Anies paling anti dengan program gagasan Ahok. Meskipun jenis programnya sama, gubernur Anies akan tetap gunakan istilah yang berbeda dengan program Ahok. Misal rumah susun diganti rumah lapis, KJP di tambah “plus”, dan taman RPTRA diganti taman Maju Bersama. Padahal intinya sama.
Pemasangan dinding beton kali Item ini memang menjadi konsekuensi logis setelah serangkaian ujicoba mengatasi pencemaran kali Item mememui jalan buntu. Sebut saja pemasangan waring, pemberian parfum hingga bercocok tanam eceng gondok. Bukannya pencemaran sembuh, malah muncul limbah busa, gagal mengurangi pencemaran eh…malah mengurangi uang anggaran. Apa ini yang dinamakan “padi kutanam, tumbuh ilalang” ??
Terlepas dari itu semua, semoga ini menjadi awal yang baik dimana kedepan gubernur Anies tidak lagi gengsi meniru atau meneruskan kebijakan Ahok jika memang nyata-nyata mujarab mengobati “kanker persoalan” di ibukota.
Alangkah baiknya kalau gubernur Anies segera memesan buku best seller berjudul “Kebijakan Ahok” karya Basuki Tjahaja Purnama agar dapat belajar banyak dari buku ini bagaimana menata Jakarta. Buku yang cukup murah, hanya sekitar satu juta rupiah saja namun isinya sungguh menginspirasi. Jangan lihat siapa yang menulis buku tetapi lihatlah isi buku itu.
“Meski keluar dari pantat ayam, jika itu telur, makanlah” demikian kata pepatah bijak.
Selamat betonisasi!