Indovoices.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memilih Agus Suparmanto secara resmi sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2019-2024 yang diumumkan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (23/10/2019) pagi.
Sebelumnya, Agus menjadi salah satu tokoh yang mendatangi Istana Negara untuk memenuhi panggilan agar bergabung ke dalam jajaran kabinet kerja Joko Widodo jilid II.
Agus adalah kader ketiga dari PKB yang dipanggil Jokowi untuk menjadi menteri setelah Ida Fauziyah dan Abdu Halim Iskandar.
Agus Suparmanto merupakan seorang politikus yang berasal dari salah satu partai pendukung pasangan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Selain itu, ia juga menggeluti bidang olahraga dengan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) sebanyak dua periode yakni 2014-2018 dan 2018-2022.
Kembali terpilihnya Agus sebagai Ketum PB IKASI periode kedua merupakan secara aklamasi oleh 27 dari total 29 Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikasi se-Indonesia yang hadir dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Ikasi yang digelar di Bali mulai 1 hingga 2 Desember 2018 lalu.
Selain aktif di dunia politik dan olahraga, Agus Suparmanto juga merupakan seorang pengusaha sukses dengan menjadi Direktur Utama PT Galangan Manggar Biliton (GMB) yang beroperasi di Bangka Belitung di mana pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra turut berada di salah satu jajaran pimpinan.
Pada 2016 GMB mempunyai proyek pembangunan dok kapal di Manggar yakni tepatnya di pinggir aliran sungai Manggar, Belitung Timur, yang dikerjakan dengan menggandeng anak usaha PT Timah Tbk, yaitu PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK).
Sejumlah tugas Agus sebagai Menteri Perdagangan yang baru telah menanti diantara adalah akan menghadiri KTT ke-35 ASEAN di Bangkok pada 31 Oktober hingga 4 November dan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Ministrial Meeting pada 4 November di Bangkok.
Perundingan RCEP melibatkan 16 negara yang akan membantu Indonesia dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor. Kerja sama ini telah memakan waktu lebih dari tujuh tahun karena adanya hambatan seperti perbedaan kepentingan serta karakter negara anggota yang juga bersinggungan dengan pakta kerja sama lain.
Selain itu, Agus juga telah dijadwalkan untuk menghadiri APEC Ministrial Meeting pada 13-14 November dan APEC Economic Leaders’ Meeting pada 16-17 Nevember 2019 di Santiago serta pertemuan menteri di Shanghai serta ASEAN-Korea Commemorative Summit di Busan, Korea Selatan pada akhir November.
Tak hanya itu, Agus Suparmanto juga harus bisa mempertahankan beberapa capaian yang telah dicetak oleh Kementerian Perdagangan selama pemerintahan Jokowi 5 tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Kemendag, inflasi turun dari 8,36 persen pada 2014 menjadi 2,36 persen pada Juli 2019. Lalu, tingkat konsumsi masyarakat naik yang semula 4,96 persen pada 2015 menjadi 5,1 persen pada semester pertama 2019. Lalu keseimbangan neraca perdagangan untuk nonmigas dari Januari hingga September 2019 tercatat surplus 4,4 miliar dolar AS dan kinerja ekspor Indonesia meningkat dari 150,3 juta dolar AS pada 2015 menjadi 180 juta dolar AS 2018.
Sedangkan menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia Januari–September 2019 mencapai 124,17 miliar dolar AS atau menurun 8,00 persen dibanding periode yang sama 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 114,75 miliar dolar AS atau menurun 6,22 persen.
Sementara itu, Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan barang modal selama Januari hingga September 2019 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu masing-masing 8,77 persen; 10,22 persen; dan 4,13 persen.
Sedangkan neraca perdagangan dari Januari hingga September 2019 defisit mencapai 1,94 miliar dolar AS yang lebih baik dibanding periode sama pada 2018 yakni defisit 3,81 miliar dolar AS.(jpp)