Indovoices.com-Provinsi Jawa Barat akan mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh kabupaten/kota tanggal 6 Mei mendatang.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebutkan, pemberlakuan PSBB total itu menjadi penting, karena sepaket dengan kebijakan pelarangan mudik dan pemeriksaan massal di wilayah Jabar.
“Jadi kombinasi PSBB nomor satu, dikombinasikan dengan larangan mudik, dikombinasikan dengan pengetesan massal, ini yang membuat berita penambahan positif makin menurun,” ungkap RK dalam keterangannya.
Menurut dia, tren penyebaran corona di Jabar sudah menurun. Bahkan tanggal 1 Mei 2020, tercatat tidak ada penambahan kasus positif corona di Jabar.
“Kurva penyebaran virus COVID-19 sudah mulai melandai di Jawa Barat. Rata-rata maksimal di angka 40 kasus. Bahkan 2 hari lalu, di hari Kamis, itu penambahan hanya 3 kasus. Kemudian Jumat kemarin hanya 0 kasus,” ujar dia.
“Jadi ini mungkin kemarin hari yang istimewa. Dan mudah-mudahan kita berdoa bahwa tren menurun ini bisa kita jaga dengan baik,” sambungnya.
Menurut dia, tren penurunan itu juga tak terlepas dari adanya PSBB yang sudah diterapkan di 10 daerah di Bandung Raya serta Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi).
PSBB, RK menilai, mampu membatasi pergerakan orang menjadi hanya 50 persen. Ia berharap PSBB di Jabar akan mampu menurunkan tingkat pergerakan orang menjadi hanya 30 persen.
“Kami mendapati kajian sebelum PSBB dan setelah PSBB itu perbedaannya luar biasa,” kata RK.
“Bodebek dan Bandung Raya yang sebelum PSBB, kecepatan persebaran virusnya adalah tinggi, sekarang menjadi sedang. Sebaliknya, kota kabupaten yang tidak PSBB, itu sekarang naik kecepatan persebaran virusnya,” sambung dia.
Ia berharap PSBB dengan dikombinasikan dengan larangan mudik serta tes secara massal bisa membuat penyebaran kasus corona di Jabar turun.
Penurunan potensi penyebaran akibat berkurangnya pergerakan orang itu dikombinasikan dengan pengetesan secara masif. Sehingga gerakan penanggulangan pandemi bisa berjalan mendahului gerakan virus itu sendiri.
Untuk pemeriksaan secara masif, menurut RK, akan terus dilakukan. Saat ini, Jabar memiliki sebanyak 40 ribu jatah pemeriksaan swab.
Ia meminta pemeriksaan segera dilakukan saat PSBB berlaku lantaran akan lebih efektif.
“Saya sudah instruksikan 40 ribu itu segera dihabiskan sebelum momentum lebaran,” ucapnya.
Ia pun meminta warga Jabar untuk menahan diri untuk tidak mudik. Demi mencegah penyebaran corona.
“Di bulan Ramadhan ini kami mengimbau sekali lagi, dengan melandainya positif COVID-19 karena larangan mudik, kami mohon kekuatan dan keiklasan para pemudik untuk menahan diri agar tak mudik. Karena hasil surveinya, di mayoritas daerah non-PSBB kasus positif datang dari pemudik,” kata mantan Wali Kota Bandung itu.(msn)