
Serangan-serangan fitnah berbau dagelan mulai gencar dilakukan pihak sebelah. Mendekati pilpres, hitung saja sudah berapa banyak orang yang bertingkah aneh. Ada kakek-kakek nyinyir yang bilang bagi-bagi sertifikat gratis presiden Jokowi sebagai pengibulan; Amien Rais, si ‘Pejalan Kaki Bohongan Jogja-Jakarta’. Ada capres yang saking lelahnya menunggu jadi presiden sungguhan, ngomong Indonesia bakal bubar tahun 2030, khayalan level tinggi.
Ada juga anak pendeta yang sedang stress cari sensasi, bilang kalau presiden Jokowi menjual undangan pernikahan anaknya seharga 25 juta perlembar (Dipikir presiden tidak punya harga diri, sampai nekat jual- jual undangan). Apa kata dunia?
Belum lagi tua bangka yang berdo’a macam anak kecil, memohon agar Tuhan menghadiahkan mereka pemimpin gagah yang adil bijaksana, menurut versinya. Pokoknya, banyak keanehan yang bikin saya heran.
Yang masih hangat baru-baru ini berita (di Youtube) Ustadz stand up comedy Abdul Somad, saat menjawab pertanyaan di majelis taklim tentang KH.Ahmad Ishomudin. Apa katanya? Gus Ishom (panggilan KH. Ahmad Ishomuddin) Kyai pecatan MUI, yang belum berhaji dan belum disunat? Yang benar saja!
Kalau Ustadz Somad bilang gelar doktor Gus Ishom diragukan, saya masih bisa terima. Wong Gus Ishom sendiri tidak pernah ngaku-ngaku punya gelar ‘ doktor ‘ didepan namanya. Gus Ishom belum naik haji? Sudah lagi, bro. Depan namanya saja Kyai, ditambah Haji. Itu artinya Somad yang kurang ngobrol dan kurang baca berita, jadi bicara seenaknya tanpa tabayyun lebih dulu dengan yang bersangkutan.
Tapi, ada satu pernyataan Ustadz Somad yang bikin saya tertawa geli. Dia bilang Gus Ishom belum disunat? Kok sampai segitunya ngomong. Bagaimana caranya membuktikan? Saya bingung.Tapi syukurlah, Gus Ishom sendiri yang memberi konfirmasi kalau beliau sudah dikhitan sejak kecil.
Akhir-akhir ini kegilaan semakin menjadi. Hanya karena KH. Ishomudin pernah jadi saksi meringankan kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), beliau sampai diragukan ke Islamannya. Dalam hati saya tersinggung berat. Sebagai sesama muslim, wajarkah bila Abdul Somad yang bergelar ‘Ustadz Youtube’ melempar fitnah seperti itu?
KH. Ahmad Ishomudin muslim sejak dilahirkan. Beliau Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam (UIN) Raden Intan Lampung. Pernah duduk sebagai Wakil Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Dan yang terpenting, beliau adalah Rais Syuriah PBNU, jabatan yang hanya boleh disandang orang- orang dengan keilmuan yang mumpuni. Sederet ilmu agama Gus Ishom kuasai. Ahli tafsir, ahli Fiqih dan usul Fiqih, fasih berbahasa Arab, hafal Qur’an dan Hadits…
Kalau bicara soal pilihan dan pandangan politik, jangan memaksa. Terserah orang mau bela siapa. Dimana salahnya Gus Ishom kalau beliau sempat duduk dikursi pengadilan sebagai saksi yang meringankan. Tujuan beliau hanya ingin menegakkan keadilan, hal yang sebenarnya wajib dilakukan semua orang. Toh dipihak sana ada bejibun saksi yg memberatkan. Kenapa sekarang diungkit-ungkit lagi?
Gus Ishom sosok yang rendah hati. Beliau tidak suka bermain kata-kata layaknya Abdul Somad. Jadi, semua ucapannya bisa dipertanggung jawabkan dan bisa dipercaya.
Saya setuju dengan sikap Gus Ishom, yang menanggapi santai celoteh Ustadz Somad. Apa perlunya bertele-tele dengan orang yang tampilannya lebih cocok jadi pelawak? Karena ke’sok tahu’an nya, saya yakin, sekali waktu Ustadz satu ini bisa dilaporkan ke polisi.